Kesiapan Pemerintah Jelang Arus Mudik 2023, Diprediksi Terjadi Lonjakan Jumlah Pemudik 47 % - Warta Global Jateng

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Iklan Ucapan

More News

logoblog

Kesiapan Pemerintah Jelang Arus Mudik 2023, Diprediksi Terjadi Lonjakan Jumlah Pemudik 47 %

Sunday, 2 April 2023

 

Simpang Indralaya - Prabumulih Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Dok. Hutama Karya

JAKARTA - Saat mudik biasanya terjadi kemacetan di jalan nasional maupun di jalan tol yang disebabkan terjadi lonjakan kendaraan di waktu sama maupun kondisi jalan yang buruk dikarenakan jeleknya kualitas aspal, penyempitan jalan karena ada perbaikan, jembatan ambruk, hingga longsor. 

Menyikapi hal tersebut Kementerian PUPR menyiapkan beberapa langkah agar lalulintas menjadi lancar sehingga para pengguna jalan menjadi nyaman selama di perjalanan mudiknya.

“Pertama melalui dukungan kondisi operasional dan kemantapan jalan serta tempat istirahat dan pelayanan (TIP/rest area), kemudian dukungan operasional manajemen lalu lintas, serta dukungan untuk kenyamanan pengguna jalan,” ujar Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian, Selasa (28/3/2023) dilansir dari situs indonesia.

Kondisi Jalan Nasional dan Tol di Indonesia Jelang Mudik 2023

Dirjen Bina Marga membeberkan, data termutakhir kondisi jalan di wilayah Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Saat ini, kondisi jalan nasional di Pulau Jawa sepanjang 4.821 km terbagi atas lintas utara Jawa (Pantura) 1.192 km dengan kondisi mantap 92 persen, dan jalan lintas pantai selatan Jawa (Pansela) 1.543 km dengan kondisi mantap 93 persen. Untuk jalan tol di Pulau Jawa yang operasional sepanjang 1.716 km dengan TIP sebanyak 90 TIP.

Bekerja sama dengan BPJT dan pengelola jalan tol, pemerintah juga menambah ruas tol operasi di Pulau Jawa seperti Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Seksi 2A Jaka Sampurna–Kayuringin–Ujung, 4,88 km), Semarang Demak (Seksi 2 Sayung–Demak, 16,01 km) dan Ramp 2,4,5, dan 8 Junction Wringinanom-Krian-Legundi-Bunder-Manyar.

Selanjutnya, potensi jalan tol yang bisa difungsikan saat lebaran ini di Pulau Jawa meliputi Cinere-Jagorawi, Seksi 3B: Krukut-Limo (2,2 km), Serpong-Cinere, Seksi 2: Pamulang-Cinere (3,6 km), Cibitung-Cilincing, Seksi 4: Taruma Jaya-Cilincing (7,3 km), Cileunyi-Sumedang-Dawuan, Seksi Cimalaka-Dawuan, Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan 11,40 km, Seksi 2 Pamulihan-Sumedang 17,05 km, dan Seksi 3 Sumedang-Cimalaka 4,05 km (total 32,5 km), Ciawi-Sukabumi, Seksi 2: Cigombong-Cibadak (11,9 km), Cimanggis-Cibitung, Seksi 2A: Jatikarya-Cikeas (3,5 km), Pasuruan-Probolinggo, Seksi 4A: Probolinggo Timur–IC Gending (8,6 km), Serpong-Balaraja, Seksi IB: CBD-Legok (5,4 km), dan Jakarta Cikampek II Selatan, Paket 3: Kutanegara-Sadang (8,5 km).

“Sementara, untuk Jalan Tol Bali-Mandara operasional sepanjang 10,07 km dan ruas lintas jalan nasional yang siap digunakan di Pulau Bali sepanjang 363,3 km terdiri dari jalan lintas selatan dan jalan lintas utara dengan kondisi mantap 98,3 persen,” imbuh Hedy.

Nantinya setelah lebaran, yakni pada Juni 2023, Jalan Tol Bali-Mandara mulai diujicobakan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh (MLFF) dengan memanfaatkan teknologi global navigation satelite system (GNSS) sehingga dapat menghilangkan antrean di gerbang tol.

Kemudian di Pulau Sumatra, Jalan Nasional Trans Sumatra sepanjang 7.918 km yaitu jalan lintas barat 2.562 km dalam kondisi mantap 97 persen, jalan lintas timur 3.019 km dalam kondisi mantap 95 persen, dan jalan lintas tengah 2.338 km dengan kondisi mantap 93 persen. Sedangkan, jalan tol Trans-Sumatra yang operasional sepanjang 738 km dengan TIP sejumlah 27 TIP dengan ruas jalan tol fungsional meliputi Sigli-Banda Aceh (Seksi 5 dan 6 Blang Bintang–Kutobaro–SS Baitussalam, 12,4 km), dan Kuala Tanjung–Tebing Tinggi–Parapat (Seksi Kuala Tanjung-Pematang Siantar 96,5 km).

Untuk Pulau Kalimantan, ruas jalan nasional yang digunakan sepanjang 6.556 km terdiri dari lintas utara mantap 95,32 persen, lintas tengah mantap 80,17 persen dan lintas selatan dengan kondisi mantap 90,96 persen dengan jalan tol Balikpapan-Samarinda yang operasional sepanjang 99 km.

Sementara itu, di Pulau Sulawesi, ruas lintas jalan nasional yang digunakan sepanjang 5.400 km dengan jalan tol yang operasional sepanjang 61,5 km, terdiri dari Tol Ujung Pandang/Makassar Seksi 1–3 sepanjang 10,1 km, Tol Makassar Seksi 4 sepanjang 11,6 km dan Tol Manado-Bitung sepanjang 39,8 km.

Kementerian PUPR juga melakukan dukungan operasional manajemen lalu lintas melalui koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri dan BUJT. Kolaborasi antarinstansi ini menyangkut layanan transaksi tol, layanan konstruksi, serta penyediaan aplikasi "Tol Kita" untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai kondisi lalu lintas, prakiraan cuaca, call center, peta jalan tol, CCTV jalan tol, lokasi gerbang in/out alternatif, nomor kontak pelayanan jalan tol, dan info rest area.

 



KALI DIBACA