Setelah di Revitalisasi, Kota Lama Semarang Makin Dipadati Pengunjung - Warta Global Jateng

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Iklan Ucapan

More News

logoblog

Setelah di Revitalisasi, Kota Lama Semarang Makin Dipadati Pengunjung

Thursday, 24 August 2023

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, ketika membuka Rakernas IX Jaringan Kota Pusaka Indonesia, di Ballroom Borsumij Heritage Kota Lama Semarang, Rabu (23/8/2023).

Semarang, WARTAGLOBAL.id - Pemerintah Kota Semarang beberapa tahun ini, berhasil mengubah wajah kawasan Kota Lama Semarang. Setelah melakukan Revitalisasi kini kian nyaman disinggahi wisatawan. Kondisi tersebut kontras jika dibandingkan 10 tahun yang lalu, di mana masih banyak ditemui bangunan rusak, lingkungan kotor, dan sudut-sudut gelap.


“Kalau dulu kita ada di Kota Lama Semarang, kesannya mohon maaf, nggak baik. Akan tetapi saat ini kita sulap betul, beberapa tahun terakhir mulai kita perbaiki. Yang paling berat adalah bagaimana mindset masyarakat menilai Kota Lama Semarang ini. Itu yang paling berat,” ungkap Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, ketika menghadiri Rakernas IX Jaringan Kota Pusaka Indonesia, di Ballroom Borsumij Heritage Kota Lama Semarang, Rabu (23/8/2023).


Menurut wagub, upaya keras pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan untuk mengubah image Kota Lama Semarang, kini sudah mulai bisa dilihat hasilnya. Kunjungan wisatawan di Kota Lama Semarang yang menghadirkan destinasi wisata sejarah dan budaya, terhitung padat. Terutama di masa-masa liburan.



“Saat ini juga diberlakukan di waktu-waktu tertentu kendaraan beroda empat, (kendaraan) bermotor tidak boleh melintas di Kota Lama ini. Sehingga, mereka kita ajak untuk berjalan kaki, menikmati Kota Lama yang seperti di Belanda atau dari negara Eropa, yang mana mereka tidak suka kebisingan. Mereka senang berjalan kaki. Maka mereka benar-benar diajak untuk menikmati keindahan Eropa di Jateng, di Indonesia,” ungkapnya.


Wagub menambahkan, hanya berjarak sekitar satu kilometer dari Kota Lama Semarang, yakni di alun-alun Kauman dan Pasar Johar, wisatawan juga bisa menyaksikan kehidupan masyarakat dari berbagai ras yang guyub. Di lokasi itu, menjadi tempat tinggal bagi warga suku Jawa, Arab, dan Tionghoa. Meski hidup berdampingan, tidak ada friksi di antara mereka. (PS)


KALI DIBACA