SEMARANG, WARTAGLOBAL.id --
Hal tersebut dikupas tuntas dalam Seminar Kebangsaan yang digelar oleh Badan Kerjasama Gereja Lembaga Kristen Indonesia (BKSG LK Indonesia) Provinsi Jawa Tengah yang bersamaan merayakan Ulang Tahun Gereja GBT Kristus Penebus Semarang ke - 2 Tahun.
Acara berlangsung hari Selasa 15 Oktober 2024 di Wisma Perdamaian (Bundaran Tugu Muda Semarang) kemudian dilanjutkan hari Rabu, 16 Oktober 2024 di Gedung Dharma Wanita Mentri Supeno yaitu "Jawa Tengah Berdoa serta KKR Kesembuhan dan Pelepasan" yang dilayani oleh Pastor Garren Lumoindong ( anak Pdt Gilbert Lumoindong ) dari Jakarta.
Acara Seminar kali ini penuh antusias dari peserta yang berjumlah 250 Orang dari berbagai Perwakilan Gereja dan Guru Guru Pendidikan Agama Kristen serta Perwakilan Pendeta- Pendeta.
Ps Immanuel Adhi Ketua DPW BKSG LKI Jateng yang juga Gembala GBT Kristus Penebus Semarang menyampaikan : "Dalam seminar ini merupakan upaya merumuskan konsep dalam menjaga toleransi antar umat beragama di Jawa Tengah".
Pada kesempatan seminar ini yang menjadi Narasumber adalah : Waki dari PJ Gubernur Jateng yaitu Bapak Teguh Hadi, Wakil dari Kapolda Jateng yaitu Bapak Kombes Pol. Johanes Setiawan, Wakil dari Pangdam IV Diponegoro Jateng yaitu Wa Aster Bapak Letkol Lumban Gaul, Wakil dari Walikota Semarang Bapak Satrio Imam dan Wakil dari Pebimmas Kristen Kanwil Kemenag Jateng yaitu Bapak Siswo Martono.
Masing masing Narasumber memaparkan tentang Dasar Hukum Kemerdekaan Beragama dan Beribadah yang sebelumnya sudah di Paparkan secara gamblang oleh Ketua Umum DPP BKSG LK Indonesia Bapak Pdt DR SM Ferdinandwatti, M.Th, M.Pd.K yang saat ini juga sebagai Calon Wakil Menteri Agama dalam Kabinet Presiden Prabowo.
Ferdinand menegaskan untuk menginventarisasi berbagai percikan percikan masalah dalam toleransi antar umat beragama yg terjadi di Jawa Tengah, sehingga ini menjadi PR bersama bagi pengurus BKSG yang ada di Jawa Tengah. Kemudian juga tambahnya bahwa Rancangan Perpres yang sempat diwacanakan tentang Penghapusan Rekomendasi FKUB dalam pendirian tempat beribadah itu belum pernah ditanda tangani oleh Presiden. Sehingga kita harapkan dalam Kabinet yang baru ini berbagai Peraturan yang membela keadilan semua Warga Negara dalam beribadah cepat terwujud dan tdk wacana selalu.
Ferdinand menegaskan bahwa tidak ada aturan UU atau dasar hukum yang melarang seseorang maupun kelompok untuk berdoa di rumah rumah di Perkampungan. Jadi kalau ada Intimidasi masyarakat yang Intoleran seperti masuk Pekarangan tanpa Ijin apalagi merusak , Polri harus tegas bahwa ini merupakan bentuk Pidana. Jadi kenapa dibiarkan Harusnya mereka kena Pidana dan wajib Penjara hukumnya.
Dalam kesempatan ini para Peserta sangat semangat hingga termin pertanyaan dipersingkat karena masalah waktu. Salah satunya banyak mempersoalkan tentang Sulitnya mengurus Perijinan Gereja hingga usulan beberapa Pendeta di Kabupaten Semarang untuk Mencabut SKB 2 Mentri sehingga semua umat Kristiani juga dapat kembali beribadah dengan aman dan nyaman.
Ps Immanuel Adhi menyampaikan seminar ini akan terus berlangsung setiap bulan dan bentuknya road show se -Jawa Tengah agar lbh memberikan pemahaman kepada Umat Kristiani bahwa Jangan Takut kita memiliki hak yang sama secara Konstitusi.
Kegiatan Hari Rabu berikutnya adalah Doa Bersama Jawa Tengah yang dipimpin beberapa Pendeta Pendeta agar Jawa Tengah aman dalam perlindungan Tuhan, ada Shallom dan penuh limpahan Berkat serta Pilkada yang akan berjalan dengan aman, lancar dan Sukses .
Diakhiri KKR oleh Pastor Garren Lumoindong banyak terjadi Mukjizat ada yang sakit tidak bisa berjalan disembuhkan Tuhan Yesus dan beberapa Jemaat yang mengalami lawatan Tuhan.
Acara KKR ini juga akan dilanjutkan Oleh BKSG LKI Jateng bulan Desember mendatang di Halaman Tengah Kota Semarang agar Lawatan Tuhan bagi Jawa Tengah semakin nyata dan lebih dahsyat begitu imbuhnya tutur Ps Stefany Yosephine Edrika, SH Ketua Panitia Penyelenggara.
(PS*)
KALI DIBACA