Bupati Sragen, Sigit Pamungkas Apresiasi terhadap lomba Konten Media Sosial yang menggandeng Pelajar Bangun Literasi Finansial Lewat Kreativitas Digital.SRAGEN, WARTAGLOBAL.id --
Upaya menanamkan pemahaman pengelolaan keuangan sejak dini terus digencarkan Pemerintah Kabupaten Sragen. Salah satunya melalui ajang Lomba Konten Media Sosial serta Lomba Menulis Artikel dan Puisi Piala Bupati 2025 yang digelar Bank Syariah Sragen (BSS) di Pendopo Sumanegaran, Kompleks Rumah Dinas Bupati, beberapa waktu lalu.
Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, lomba ini menjadi sarana edukatif yang penting di tengah maraknya fenomena penyalahgunaan finansial di masyarakat, seperti pinjaman online ilegal, judi online, hingga penggunaan paylater secara berlebihan.
Ia mengungkapkan bahwa tidak sedikit orang tua yang menyampaikan keluhan karena anggota keluarganya terjerat pinjol maupun judol. Kondisi tersebut, lanjut Bupati, sudah menjadi persoalan nasional yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah.
“Melalui kegiatan ini, masyarakat—khususnya generasi muda—didorong agar mampu mengelola keuangan secara sehat dan produktif. Harapannya, berbagai masalah finansial yang marak terjadi bisa dicegah sejak awal,” ujar Bupati Sigit, Selasa (15/12/25).
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa keterlibatan pelajar dan anak muda menjadi kunci penting dalam upaya pencegahan. Dengan pendekatan kreatif dan edukatif, Pemkab Sragen berharap persoalan finansial yang terjadi di daerah lain tidak berkembang di wilayahnya.
Sementara itu, Direktur Utama BSS, Fakhruddin Nur, menjelaskan bahwa lomba tersebut mengusung tema “Gen Z Cerdas Finansial Lawan Judi Online, Perangi Pinjol Ilegal & Bijak Gunakan Paylater”. Peserta berasal dari kalangan pelajar SMP/MTs hingga SMA/SMK dan MA, khususnya untuk kategori lomba konten media sosial.
Menurut Fakhruddin, kegiatan ini merupakan bentuk keseriusan Pemkab Sragen bersama BSS dalam membentengi generasi muda dari risiko masalah keuangan. Strategi yang digunakan adalah menjadikan anak muda sebagai subjek utama kampanye, sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah diterima oleh kalangan sebaya.
“Yang paling efektif menyampaikan pesan ini adalah mereka sendiri. Dengan begitu, edukasi bisa berjalan tanpa kesan menggurui dan lebih relevan dengan dunia anak muda,” tegasnya.
BSS juga berkomitmen menjadikan program ini sebagai agenda berkelanjutan. Ke depan, para pelajar kreator konten dari berbagai sekolah akan dibina dalam sebuah ekosistem dan komunitas, guna mengembangkan potensi ekonomi digital di Kabupaten Sragen.
Tak hanya itu, para peserta terpilih juga dikukuhkan sebagai Duta Puspa Gatra. Peran ini menempatkan mereka sebagai ujung tombak sosialisasi program-program yang berkaitan dengan perlindungan anak dan kesejahteraan keluarga, seperti pencegahan perundungan, pernikahan dini, pergaulan bebas, serta penyalahgunaan narkoba.
“Program Puspa Gatra akan memiliki tema konten yang disusun untuk satu tahun penuh, bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK,” pungkas Fakhruddin.
(Joko S)
KALI DIBACA
