Laskar Putra Soedirman Berkumpul di Depan Patung Jenderal Soedirman untuk Menyuarakan Keprihatinan Terhadap Negara. - Warta Global Jateng

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Iklan Ucapan

More News

logoblog

Laskar Putra Soedirman Berkumpul di Depan Patung Jenderal Soedirman untuk Menyuarakan Keprihatinan Terhadap Negara.

Thursday, 8 February 2024



Purwokerto, WartaGlobal.id - Laskar Putra Soedirman, yang terdiri dari berbagai kalangan seperti guru besar, dosen, tenaga administrasi, alumni, dan mahasiswa, berkumpul di depan halaman Rektorat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) pada pukul 14.00 WIB. Mereka memilih lokasi di depan patung Panglima Besar Jenderal Soedirman dengan maksud untuk memberikan masukan kepada negara dalam situasi yang sedang berkembang.


Menurut Bapak Weda, salah satu alumni dan pemrakarsa acara tersebut, pemilihan lokasi di depan patung Jenderal Soedirman memiliki makna simbolis. "Pak Dirman mungkin kalau masih hidup langsung turun, oleh karena itu, kita sebagai putra-putra Laskar Soedirman harus memberikan masukan kepada negara kita tercinta," ungkapnya.



Dalam acara tersebut, di luar kepentingan terkait pasangan calon, para peserta mengeluarkan maklumat yang menekankan pada semangat kebangsaan dan keadilan. Mereka menyatakan bahwa tujuan acara ini adalah untuk mempersatukan dan menyuarakan kepedulian terhadap kondisi negara saat ini, terutama menjelang Pemilu legislatif dan pemilihan presiden tahun 2024.


Setelah peserta berkumpul di depan patung Jenderal Soedirman, mereka menata diri menghadap ke jalan raya dan salah seorang di antara mereka membacakan naskah gugatan yang berisi beberapa poin penting, antara lain:



  1. Himbauan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
  2. Desakan kepada aparat negara untuk bekerja secara profesional dan tidak berpihak pada kepentingan partisan.
  3. Himbauan kepada warga negara untuk menggunakan hak politiknya dengan bertanggung jawab.
  4. Desakan kepada penyelenggara pemilu untuk bekerja secara adil, terbuka, dan profesional.
  5. Ajakan untuk memelihara norma-norma moral dan hukum untuk menciptakan tertib sosial.
  6. Penolakan terhadap tindakan manipulatif dan partisan dari pejabat negara.
  7. Desakan kepada presiden untuk mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
  8. Peringatan bahwa ketidakmampuan presiden dalam hal ini dapat menimbulkan krisis di masa depan.


Dalam penutupannya, salah satu anggota Laskar Putra Soedirman menegaskan pentingnya tindakan dalam menghadapi kejahatan. "Kejahatan akan menang bila orang yang benar tidak melakukan apa-apa," ujarnya, merujuk pada semangat perlawanan Jenderal Soedirman. "Jadi kita harus melakukan apa-apa, untuk mencegah kejahatan tersebut. Terima kasih," tandasnya seraya menutup orasinya dengan salam.



Dengan kegiatan ini, Laskar Putra Soedirman berharap pesan mereka akan didengar dan menjadi pijakan bagi perubahan yang lebih baik bagi bangsa dan negara.


Ely Yunist/*


KALI DIBACA