PEKALONGAN, WARTAGLOBAL.id -- Tradisi Lengenonan atau Sedekah Bumi sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di Desa Limbangan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan. Setiap tahunnya, masyarakat Desa Limbangan selalu menggelar tradisi Sedekah Bumi tersebut,
Acara yang dimulai pada pukul 10.00 WIB, itu diawali dengan arak-arakan puluhan mobil yang dihiasi berbagai gunungan hasil bumi, seperti padi, jagung, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
Masyarakat desa akan berkumpul di lapangan kecil di dekat kediaman Kepala Desa Rendy Subiyanto, AMK, sebelum mereka melakukan prosesi arak-arakan keliling desa menggunakan mobil tersebut. Setelah itu, arak-arakan puluhan mobil akan bersama-sama kembali di lapangan kecil tersebut.
Sedekah Bumi sendiri sebenarnya adalah tradisi untuk mengucapkan terima kasih masyarakat Desa Limbangan atas hasil bumi yang mereka peroleh dari pekerjaan pertanian mereka sepanjang tahun.
Tradisi ini juga menjadi ajang untuk memohon keberkahan bagi hasil bumi yang masih akan diperoleh di masa yang akan datang.
Dalam tradisi Lengenonan, para pemuda desa akan mengiringi gunungan hasil bumi tersebut dengan bekal iringan musik karawitan dan gendang beleq. Selama prosesi yang berlangsung, masyarakat yang hadir akan melantunkan doa-doa dan syair dari puja-puji.
Puja-puji tersebut merupakan frase kalimat yang digunakan untuk mendoakan kebaikan dan keselamatan bagi masyarakat dan hasil bumi yang terpanen.
Selain dikenal sebagai tradisi untuk mengucapkan terima kasih atas hasil bumi, Lengenonan juga menjadi ajang untuk memperkenalkan keberagaman kesenian masyarakat Desa Limbangan. Beberapa kesenian seperti , seni tari, jaran kepang,arak-arakan, dan musik tradisional menjadi tontonan bagi para pengunjung yang hadir.
Perayaan Sedekah Bumi tersebut juga menunjukkan kesatuan dan gotong royong masyarakat Desa Limbangan. Selain melibatkan para pemuda, tradisi ini juga melibatkan seluruh unsur masyarakat lima dusun yang berada di Desa Limbangan.
Kepala Desa Limbangan Rendy Subiyanto mengatakan terimakasih kepada masyarakat Desa Limbangan yang sudah memberikan kontribusi, sudah bergotong royong untuk acara sedekah bumi ini dengan berjalan lancar dan tidak ada kendala satu apapun, smoga Desa Limbangan makmur,hasil petani yang berlimpah ruah. Smoga Allah subhanallah ta, ala merahmati kita semua," ujar Rendy Subiyanto, ke Wartaglobal Jateng, Sabtu (1/6/24).
Selain itu, acara ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar masyarakat. Dalam Sedekah Bumi tersebut, masyarakat bisa saling bertukar ide dan pengalaman dalam bercocok tanam maupun dalam membuat kerajinan tangan.
Tradisi Lengenonan atau Sedekah Bumi, memang hanya digelar di Desa Limbangan, Kabupaten Pekalongan. Namun, kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat di daerah lain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan tradisi yang mereka miliki.
Melalui tradisi Sedekah Bumi, masyarakat Desa Limbangan mampu menunjukkan rasa terima kasih mereka kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas hasil bumi yang mereka peroleh.
Selain itu, juga bisa menjadi ajang untuk mempromosikan potensi wisata dan kerajinan tangan yang dimiliki oleh Desa Limbangan.
Sedekah Bumi bukan hanya sebagai ajang perayaan hasil bumi semata, namun merupakan refleksi dari kebersamaan dan gotong royong di antara masyarakat Desa Limbangan. Maka dari itu, dengan adanya tradisi ini, diharapkan masyarakat dapat semakin melestarikan tradisi dan budaya mereka demi keberlangsungan generasi selanjutnya.
(ARIYANTO)
KALI DIBACA