PEKALONGAN, WARTAGLOBAL.id --
Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menyoroti isu ketahanan pangan saat kunjungannya ke Kabupaten Pekalongan. Ia mengungkapkan kekhawatiran terkait target perluasan area tanam yang belum tercapai.
"Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional menargetkan penambahan luas area tanam sebesar 130.000 hektar. Namun, hingga Oktober, realisasinya baru mencapai 65.000 hektar akibat musim kemarau panjang. Situasi ini diperparah oleh dampak perang Rusia-Ukraina yang memicu krisis pangan global. Kita harus segera meningkatkan produksi beras untuk menjaga stabilitas harga," kata Nana Sudjana.
Pj Gubernur juga meminta Kepala Dinas Pertanian untuk segera mengambil langkah-langkah konkret.
"Kepala dinas pertanian harus segera menyiapkan lahan produksi beras dan mencari sumber air alternatif untuk mengatasi kekurangan irigasi," tandasnya.
Selain itu, Nana Sudjana menekankan pentingnya memaksimalkan potensi lahan yang ada. "Kita harus memaksimalkan potensi lahan yang ada, termasuk dengan melakukan pemetaan ulang dan pemanfaatan teknologi pertanian," ujarnya.
Lebih lanjut, Nana Sudjana menegaskan bahwa masalah pertanian harus menjadi perhatian utama.
"Masalah pertanian harus menjadi perhatian utama kita. Kita dituntut untuk memenuhi target produksi pada penambahan luas area tanam sebesar 85.000 hektar," tegasnya.
Selain isu pangan, Nana Sudjana juga menyoroti pentingnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Pengangguran dan kemiskinan harus menjadi fokus utama kita. Kita perlu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan produktivitas pertanian untuk mengatasi inflasi dan stunting," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Nana Sudjana juga mengajak masyarakat untuk ikut serta menyukseskan pelaksanaan Pilkada.
"Pilkada adalah momentum penting bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang berkualitas dan memiliki visi yang jelas untuk memajukan daerah. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan memilih calon pemimpin yang pro rakyat," ajaknya.
Nana Sudjana juga menekankan pentingnya penyelenggaraan Pilkada yang demokratis.
"KPU dan Bawaslu harus bekerja sama untuk menyelenggarakan pilkada yang jujur, adil, dan damai. Mari kita bersama-sama menciptakan suasana kondusif selama pelaksanaan pilkada. Hindari hoaks dan ujaran kebencian," imbuhnya.
Pj Gubernur juga mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama Pilkada.
"Aparat penegak hukum, pemerintah daerah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat harus bersinergi untuk menjaga keamanan dan ketertiban," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan, Ari Lailani, usai pertemuan menjelaskan, pihaknya siap menjalankan tugas sesuai arahan Penjabat Gubernur Jawa Tengah pada kunjungannya ke Pekalongan, Kamis (3 Oktober 2024).
"Kami, mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan dalam sektor pertanian dan ketahanan pangan, siap bersinergi dengan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pihak terkait lainnya. Kami juga tengah berupaya merealisasikan target penambahan luas tanam dengan mengoptimalkan pengairan. Upaya ini dilakukan dengan cara menambah debit air irigasi pada lahan sawah tadah hujan.
Sejumlah lokasi telah kami bantu dengan pengadaan irigasi perpompaan dan mekanisasi pertanian lainnya. Kami terus berupaya meningkatkan luas tanam dan total hasil panen, terutama pada komoditas beras," ujar Ari Lailani.
(ARIYANTO)
KALI DIBACA