Truk Pengangsu BBM Ilegal Merajalela di Jepara, APH Diminta Bertindak Tegas! - Warta Global Jateng

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Pendaftaran Jurnalis

Klik

More News

logoblog

Truk Pengangsu BBM Ilegal Merajalela di Jepara, APH Diminta Bertindak Tegas!

Tuesday, 31 December 2024
JEPARA,  WARTAGLOBAL.id --
Sebuah truk pengangkut solar bersubsidi kepergok melakukan pengisian BBM ilegal di SPBU Senenan, Kecamatan Jepara, Selasa (31/12/24).

Ketika dipergoki oleh wartawan berinisial P, truk bukannya berhenti malah menancap gas dengan kecepatan tinggi, melarikan diri tanpa arah tujuan.

Meskipun sang pewarta berusaha menghentikan truk tersebut secara persuasif, namun sopir justru memilih kabur. Upaya pengejaran pun dilakukan. 

Truk pengangsu BBM ilegal itu, membawa penampungan besar dalam baknya, sempat terlihat melintas ke arah Mantingan, Bulungan, hingga Pecangaan. Meski dikejar, truk akhirnya berhasil menghilangkan jejak.

Selama pengejaran, seorang mandor dari pihak pengangkut mencoba mengintervensi dengan menyetop wartawan dan menelepon bos mereka. 

Dalam percakapan telepon yang berlangsung sengit, bos pengangkut berusaha mengalihkan perhatian wartawan agar truknya terus melaju.

Modus Lama, Penindakan Lemah
Kejadian serupa sering terjadi di wilayah Jepara, meskipun masyarakat sudah melaporkan banyak kasus seperti ini. Pelaku tetap bebas beraksi. 

Beberapa waktu lalu, kasus serupa terungkap ketika sebuah truk bermuatan puluhan jeriken solar terguling di Jalan Raya Jengotan, Kecamatan Kembang. 

Insiden tersebut menyebabkan kemacetan panjang dan membahayakan pengguna jalan.

Kasus ini merupakan pelanggaran serius terhadap Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, dengan ancaman hukuman penjara hingga enam tahun dan denda maksimal Rp 60 miliar.

Warga masyarakat berharap pihak berwenang segera menindak tegas pelaku agar praktik ilegal seperti ini tidak lagi merugikan masyarakat dan negara.

"Kami sudah bosan dengan laporan tanpa hasil," ujar salah seorang warga yang geram dengan lemahnya pengawasan.

(PETRUS)

KALI DIBACA