JEPARA, WARTAGLOBAL.id --
Ketua DPRD Kabupaten Jepara, Dr. H. Agus Sutisna, SH., MH, menerima audiensi dari DPD HIMKI (Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia) Jepara Raya terkait dengan penyaluran aspirasi dan pengembangan industri mebel dan kerajinan di Kabupaten Jepara.
Pertemuan yang bertujuan untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi pelaku industri mebel di Jepara ini dihadiri oleh Pimpinan DPRD Jepara, Ketua DPRD Agus Sutisna, Wakil Ketua DPRD Junarso, Wakil Ketua DPRD Pratikno, sejumlah pengurus HIMKI, termasuk Ketua HIMKI Jepara Raya, Hendra Sasmita, dan Sekjen DPP HIMKI, Maskuri Aulia. 22/1/2025.
Dalam audiensi tersebut, Hendra Sasmita selaku Ketua HIMKI Jepara Raya menyampaikan beberapa poin penting. Pertama, HIMKI telah melakukan follow-up dengan dinas terkait mengenai implementasi anggaran untuk mendukung industri mebel di Jepara. Selain itu, HIMKI juga mengajak DPRD Kabupaten Jepara untuk berkolaborasi dalam Program Jepara Great Sale, sebuah program yang tidak hanya diperuntukkan bagi pengrajin mebel, tetapi juga untuk toko-toko dan swalayan yang ingin bergabung.
Hendra juga menyoroti pentingnya menghadapi arus investasi asing yang semakin banyak membuka perusahaan di Jepara. Oleh karena itu, rencananya akan dibangun sebuah tempat yang dapat digunakan oleh para supplier mebel lokal untuk memasarkan produk mereka.
Namun, ia mengungkapkan adanya kesenjangan antara perusahaan besar dengan pelaku UMKM lokal, yang membutuhkan dukungan dalam hal sarana dan prasarana.
Sekjen DPP HIMKI, Maskuri Aulia, menambahkan bahwa kolaborasi antara DPRD dan HIMKI diharapkan dapat mempercepat pengembangan industri mebel di Jepara. "Kami berharap dengan kolaborasi ini, kami bisa mengetahui bagaimana mengelola industri dan pasar secara lebih efisien. Terutama dalam mengembangkan produk lokal, karena pasar domestik kita belum terlalu bergerak maksimal," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya jaringan dalam mengembangkan industri mebel. "Saat ini kami sangat membutuhkan jaringan yang dimiliki oleh DPRD untuk memperluas pasar dan memperkenalkan produk-produk mebel Jepara ke tingkat yang lebih tinggi," tambah Maskuri.
Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna, memberikan beberapa arahan penting. Ia mengingatkan agar HIMKI fokus pada prioritas yang benar-benar mendesak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
"Kita harus melihat ruang kebijakan yang ada. Jika diperlukan, kita bisa membuat final project untuk jangka menengah, yang harus melibatkan lembaga terkait," jelas Agus Sutisna.
Agus juga menyarankan agar hasil diskusi ini segera dikomunikasikan dengan Bupati terpilih untuk memastikan keselarasan kebijakan yang akan diterapkan, mengingat perbedaan visi antara Bupati yang saat ini menjabat dan Bupati terpilih yang akan datang.
Wakil Ketua DPRD Jepara, Junarso, mengingatkan bahwa keterbatasan dana menjadi tantangan utama dalam mewujudkan semua aspirasi yang disampaikan oleh HIMKI. Ia menegaskan perlunya pemilihan prioritas yang jelas, terutama untuk mendukung pengrajin mebel lokal agar tidak tersaingi oleh perusahaan asing yang masuk ke Jepara.
"Konsep kelompok usaha seperti di China harus segera dijalankan untuk melindungi pengusaha lokal," ujarnya.
Senada dengan Junarso, Wakil Ketua DPRD lainnya, Pratikno, menyatakan pentingnya mempertimbangkan kemampuan dana yang tersedia. "Dari 400 pengrajin yang ada, kita harus melihat mana yang benar-benar siap untuk bersaing dengan perusahaan besar. Produk Jepara memiliki potensi besar, namun saat ini belum memberikan kontribusi signifikan untuk kemajuan daerah," tambahnya.
Lukman Hakim dari HIMKI juga memberikan apresiasi terhadap perhatian yang diberikan oleh anggota DPRD. "Kami berharap kebijakan-kebijakan yang akan datang dari DPRD dapat lebih berpihak kepada industri mebel, agar pengrajin Jepara dapat lebih berkembang dan bersaing di pasar global," ungkapnya.
Dari hasil audiensi ini, beberapa poin penting disepakati antara DPRD dan HIMKI, antara lain:
Fokuskan terlebih dahulu pada prioritas yang paling mendesak bagi pengembangan industri mebel di Jepara.
Diskusikan lebih lanjut dengan Bupati terpilih dan OPD terkait mengenai kebijakan yang ada dan kemungkinan ruang-ruang yang tersedia untuk pengembangan industri ini.
Pertimbangkan pengembangan program ini baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Agus Sutisna dan anggota DPRD lainnya berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan industri mebel di Jepara, mengingat sektor ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian daerah dan menumbuhkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Jepara.
(MASKURI)
KALI DIBACA