PEKALONGAN, WARTAGLOBAL.id -- Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah menyoroti berbagai potensi ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan di daerah, mulai dari sektor pertanian hingga peluang ekspor satwa. Dalam forum bisnis yang digelar bersamaan dengan pelantikan Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) pada Jumat (21/3/2025) di Hotel Grand Dian, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, para pengusaha diajak untuk lebih aktif dalam menghadapi tantangan ekonomi sekaligus memanfaatkan peluang ekspor.
Harun Abdul Khafizh, anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, Dari Fraksi Golkar, dalam pemaparannya menekankan pentingnya optimalisasi komoditas unggulan daerah yang memiliki daya saing tinggi di pasar internasional.
“Kami membahas berbagai potensi bisnis yang dapat dikembangkan di Jawa Tengah, termasuk komoditas yang laku di pasar internasional tetapi belum tertangani secara optimal. Kami juga mendorong para pengusaha untuk lebih aktif menghadapi tantangan ekonomi, seperti menurunnya cadangan devisa negara, dan depresiasi rupiah terhadap dolar,” ujar Harun.
Lebih lanjut, ia berharap kegiatan ini dapat memperkuat jejaring bisnis dan membangun komitmen bersama, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan tema Segala UMKM, para pelaku usaha diharapkan dapat bersinergi untuk menciptakan ekonomi yang lebih produktif.
Dalam diskusi tersebut, Harun juga menyoroti potensi ekspor monyet dari Jawa Tengah yang saat ini sudah dilakukan oleh dua hingga tiga perusahaan dengan izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Monyet-monyet ini diekspor untuk kebutuhan penelitian medis di luar negeri. Namun, ia menegaskan bahwa fokus utama tetap pada pengembangan komoditas unggulan lainnya, seperti nanas dan salak.
“Saat ini, ekspor salak Indonesia tengah menghadapi hambatan dari Australia dan Selandia Baru. Namun, pemerintah terus berupaya mencabut larangan tersebut dengan meningkatkan standar pertanian melalui sertifikasi Good Agricultural Practices dan Good Handling Practices.” Tambah Harun.
Dalam kesempatan tersebut, Harun juga menyinggung keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian. Ia menegaskan bahwa Komisi B DPRD Jateng terus berupaya meningkatkan daya tarik sektor ini dengan memperbaiki nilai tukar petani.
“Kami ingin lebih banyak anak muda tertarik ke dunia pertanian. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan nilai tukar petani agar sektor ini lebih menjanjikan secara ekonomi,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pertanian tidak hanya sebatas padi, tetapi juga mencakup komoditas bernilai tinggi seperti salak dan nanas, yang memiliki permintaan besar di pasar internasional. Oleh karena itu, pihaknya akan terus mendorong pengembangan sektor ini agar semakin banyak petani muda yang terlibat.
Di akhir acara, Harun turut menyampaikan pesan optimisme bagi masyarakat menjelang Hari Raya Idulfitri. Ia berharap momentum mudik dapat menjadi pendorong ekonomi daerah, terutama dengan perkiraan 17 ribu orang akan kembali ke Jawa Tengah.
“Mereka yang mudik diharapkan dapat berkontribusi dengan berbelanja dan berwisata di Jawa Tengah, sehingga roda ekonomi daerah terus bergerak,” pungkasnya.
(ARIYANTO)
KALI DIBACA