SURAKARTA, WARTAGLOBAL.id --
Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) menggelar audiensi bersama puluhan buruh di halaman kantor Disnaker pada Kamis (1/5/2025). Kegiatan bertajuk Solo Peduli Buruh ini bertujuan sebagai wadah penyampaian aspirasi, keluhan, dan masukan dari para pekerja.
Buruh yang hadir berasal dari berbagai serikat pekerja, seperti Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI), Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), dan Serikat Pekerja Nasional (SPN), serta sejumlah buruh mandiri. Perwakilan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) juga turut hadir, menciptakan ruang dialog yang melibatkan berbagai pihak terkait ketenagakerjaan.
Audiensi dipimpin langsung oleh Wali Kota Solo Respati Ardi bersama Kepala Disnaker Widyastuti Pratiwiningsih dan Kapolresta Solo Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo. Diskusi berlangsung selama satu setengah jam dengan suasana tertib dan kondusif.
Sejumlah isu penting disampaikan buruh dalam pertemuan ini, antara lain permintaan jaminan sosial yang lebih kuat, kepatuhan perusahaan terhadap upah minimum kota (UMK), perlindungan bagi pekerja informal, hingga larangan pembentukan serikat di beberapa perusahaan. Buruh juga meminta Wali Kota turun langsung meninjau kondisi perusahaan yang dinilai bermasalah.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Respati Ardi menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti seluruh aspirasi yang disampaikan. Ia menyatakan siap mengunjungi perusahaan-perusahaan untuk memastikan kelayakan, keselamatan kerja, dan pemenuhan hak-hak pekerja.
“Soal laporan perusahaan yang belum membayar upah karena diduga bangkrut, kami akan perjuangkan. Jika memang benar bangkrut, harus ada putusan pengadilan. Hak buruh tetap harus dibayar,” tegasnya.
Dari pihak buruh, Endang—perwakilan dari SBSI 92—mengapresiasi pernyataan Wali Kota, namun berharap komitmen tersebut benar-benar direalisasikan. “Kami ingin semua yang disampaikan bukan hanya janji, tapi bisa terimplementasi dengan baik,” ujarnya.
Sebagai bagian dari kegiatan May Day, acara ditutup dengan pembagian 700 paket sembako kepada para buruh. Bantuan tersebut berasal dari kontribusi gabungan perusahaan, lembaga sosial, dan berbagai pihak lainnya sebagai bentuk solidaritas terhadap kesejahteraan pekerja di Kota Solo.
(Joko S)
KALI DIBACA