SUKOHARJO, WARYAGLOBAL.id -- Komitmen Polres Sukoharjo dalam mendukung transformasi digital Polri kembali ditunjukkan lewat penyelenggaraan Pelatihan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) bagi personel kepolisian. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Vicon Polres Sukoharjo, diikuti oleh 54 peserta, termasuk perwakilan dari Polres Tegal, Tegal Kota, Karanganyar, dan Semarang.
Pelatihan ini menggandeng AI SmartX Academy sebagai mitra strategis, dengan materi yang difokuskan pada pemanfaatan AI untuk mendukung fungsi intelijen dan kehumasan kepolisian.
Dalam sambutannya, Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo, S.H., S.I.K. menegaskan bahwa Polri perlu terus beradaptasi terhadap perkembangan zaman, khususnya dalam menghadapi tantangan keamanan di era digital.
“Polri harus mampu mengikuti perkembangan teknologi. Kecerdasan buatan dapat digunakan untuk mendeteksi isu, mengungkap kasus, hingga menyusun strategi pelayanan publik yang presisi. Ini adalah bagian dari upaya kami meningkatkan kualitas pelayanan yang humanis dan cepat tanggap,” ujar Kapolres.
Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber utama:
- Karim Taslim, CEO AI SmartX Academy dan Ketua Komtap AI APTIKNAS
- Dr. Dirgantara Wicaksono, pakar komunikasi dan hipnoterapi
- Ekki Rinaldi, S.Kom., M.Kom., praktisi IT dan pengembang solusi AI
Para narasumber memaparkan bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk:
- Deteksi dini terhadap ancaman keamanan
- Analisis big data untuk tren kejahatan
- Monitoring sentimen publik secara real-time
- Komunikasi publik yang lebih humanis dan terukur
“Perpaduan keahlian polisi dengan kekuatan teknologi AI akan menghasilkan sistem pelayanan yang lebih cepat, akurat, dan terpercaya,” ungkap Karim Taslim, sembari menyebut Polres Sukoharjo sebagai pionir transformasi digital di lingkungan Polri.
Ketua Umum APTIKNAS, Soegiharto Santoso (Hoky), memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Polres Sukoharjo. Menurutnya, langkah ini menunjukkan kesiapan Polri menjadi institusi yang modern, adaptif, dan proaktif dalam menjawab tantangan keamanan nasional.
“Kolaborasi antara Polri dan pelaku industri teknologi adalah langkah strategis. Integrasi AI akan menghasilkan kerja kepolisian yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan publik,” jelas Hoky, yang juga menjabat sebagai penasihat Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS) dan tokoh di berbagai organisasi pers dan advokat TIK.
Melalui pelatihan ini, Polres Sukoharjo menegaskan keseriusannya menjadi bagian dari Polri yang presisi—profesional, responsif, dan berbasis data. AI bukan lagi sekadar alat bantu, tapi telah menjadi mitra strategis dalam menganalisis, memprediksi, dan merespons dinamika keamanan publik secara lebih cerdas.
Dengan pelatihan ini, Polres Sukoharjo resmi menapakkan langkah awal sebagai salah satu role model transformasi digital Polri, selaras dengan visi besar institusi untuk membangun kepolisian masa depan yang terhubung dengan teknologi dan kepercayaan publik.
(Joko S)
KALI DIBACA