BREBES, WARTAGLOBAL.id -- Pernikahan drg. Nadga Laverina Gunawan dan drg. Bambang Budi Kuncoro resmi dilangsungkan pada Sabtu, 21 Juni 2025, di Gedung Islamic Center, Jl. Yos Sudarso, Pasar Batang, Brebes. Prosesi pernikahan ini tidak hanya menyita perhatian dengan rangkaian acara yang menarik, tetapi juga melalui acara "Ngunduh Mantu" yang merupakan simbolisasi kedatangan menantu pria.
NGUNDUH MANTU
Ngunduh Mantu merupakan salah satu rangkaian prosesi adat dalam pernikahan tradisional Jawa yang sarat akan makna dan nilai-nilai budaya. Secara harfiah, "ngunduh" berarti memetik atau mengambil hasil, dan "mantu" berarti menantu. Jadi, ngunduh mantu adalah simbolis dari pihak orang tua mempelai perempuan yang "memetik hasil" berupa kedatangan menantu pria ke keluarga mereka.
Prosesi ini menjadi momen yang sangat penting dalam pernikahan adat Jawa, karena merupakan simbol penerimaan menantu pria sebagai bagian dari keluarga perempuan.
Ngunduh mantu sudah dikenal sejak zaman kerajaan Mataram Kuno dan berkembang pesat di era Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
Acara ini menjadi ajang pesta rakyat dan sarana menunjukkan status sosial keluarga perempuan, termasuk keramahtamahan dalam menjamu tamu dan sanak saudara.
Dalam sejarahnya, ngunduh mantu juga menjadi simbol kekuatan hubungan keluarga dan masyarakat dalam budaya Jawa.
SENTUHAN MODERN
Saat ini, tradisi ngunduh mantu mengalami adaptasi dengan sentuhan modern, termasuk tata busana, hiburan, hingga dokumentasi digital.
Pernikahan seperti Verin dan Bambang menjadi contoh bagaimana tradisi lokal tetap bisa hidup dan relevan di tengah era globalisasi.
Dengan sentuhan modern, prosesi ngunduh mantu menjadi lebih menarik dan memorable, tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Akad nikah dilaksanakan pada Jumat, 20 Juni 2025, pukul 14.00 WIB di kediaman mempelai perempuan, Jl. Ambon No. 399 RT. 03 RW. 08 Limbangan Wetan, Brebes.
Prosesi akad nikah ini dihadiri oleh keluarga besar dan kerabat dekat, serta berlangsung dengan khidmat dan penuh haru.
Keluarga besar mempelai perempuan dan laki-laki mengucapkan terima kasih kepada semua tamu yang hadir dan memberikan doa restu kepada kedua mempelai. Semoga pernikahan ini menjadi awal yang baik untuk kehidupan yang bahagia dan harmonis.
Ucapan terima kasih ini juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu mensukseskan prosesi pernikahan ini.
Pernikahan Verin dan Bambang juga menjadi contoh bagi generasi muda tentang pentingnya melestarikan tradisi dan budaya lokal. Dengan memahami dan menghayati nilai-nilai budaya yang terkandung dalam prosesi ngunduh mantu, generasi muda dapat lebih menghargai warisan budaya leluhur dan melestarikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kami mengucapkan selamat kepada Verin dan Bambang atas pernikahan mereka yang bahagia. Semoga kehidupan rumah tangga mereka selalu harmonis dan kebahagiaan.
(Agus salim)
KALI DIBACA