SEMARANG, WARTAGLOBAL.id -- Menyambut malam 1 Muharam 1447 H atau malam 1 Suro, jembatan Tugu Suharto, Kalipancur, Kota Semarang ditutup mulai siang pukul 14.00 WIB, Kamis (26/6/25).
Jembatan yang menjadi jalan penghubung dari Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur ke Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Ngaliyan dan sekitarnya tersebut, merupakan akses yang biasa dilewati masyarakat pengguna jalan untuk aktivitasnya sehari-hari.
Menurut salah satu warga Jalan Candi Pawon Selatan IX RT 02 RW 05 Kalipancur, kegiatan tersebut sudah lama dilakukan oleh masyarakat sekitar, sebagai bentuk melestarikan budaya.
“Pak Amat menjelaskan, kegiatan itu sudah ada sejak Saya masih kecil dulu. Sejak jaman Pak Presiden Suharto, Presiden Indonesia kedua. Tahun kemarin ada Ringgit (pementasan wayang orang),” kata Pak Amat (62), warga setempat.
Tugu Suharto, yang berada di bawah Jembatan Kalipancur, tempat yang biasa digunakan untuk ritual di malam 1 Suro.
Untuk yang datang, lanjutnya, biasanya tidak hanya masyarakat dari Kota Semarang, tapi juga orang-orang yang berasal dari luar Kota Semarang.
“Ini di jalan sini, lalu di atas jembatan itu biasanya akan dipenuhi lapak-lapak penjual UKM. Ini sudah di buat garis kotak dan angka-angka untuk lapak penjual,” jelasnya.
Dikatakan pula, setiap malam 1 Suro, banyak pengunjung yang mendatangi sekitar Tugu Suharto, baik untuk sekedar menghabiskan malam sampai pagi, sampai ada juga yang melakukan ritual, dengan berendam di dalam sungai yang dilewati dua aliran air sungai atau biasa disebut kali tempuk.
“Ya kalau tidak hujan, banyak yang ritual berendam di kali tempuk itu. Kalau pas hujan tidak berani, karena arusnya deras,” ungkap Pak Amat.
(eko bhaktianto)
KALI DIBACA