Angka Laka Lantas di Kabupaten Sragen Sepanjang 2025 Memprihatinkan, 107 Meninggal Kerugian Capai Rp 2,5 Miliar - Warta Global Jateng

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Iklan Ucapan

More News

logoblog

Angka Laka Lantas di Kabupaten Sragen Sepanjang 2025 Memprihatinkan, 107 Meninggal Kerugian Capai Rp 2,5 Miliar

Tuesday, 23 September 2025
Korban kecelakaan Lalu lintas sedang di evakuasi oleh petugas, dan angka Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Sragen Sepanjang 2025 Cukup Memprihatinkan.

SRAGEN, WARTAGLOBAL.id --
Angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Sragen sepanjang tahun 2025 menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Berdasarkan data penegakan hukum (Gakkum) Satlantas Polres Sragen, hingga September 2025 tercatat 1.145 kasus kecelakaan lalu lintas, dengan 107 orang meninggal dunia dan 1.263 orang mengalami luka-luka. Total kerugian material diperkirakan mencapai Rp2,5 miliar.

Kasat Lantas Polres Sragen, Iptu Kukuh Satria Leksono, menyampaikan bahwa penyebab kecelakaan tidak hanya karena kelalaian pengendara atau pelanggaran lalu lintas, tetapi juga dipicu oleh kondisi infrastruktur yang kurang memadai. Ia mencontohkan kasus tragis di Plupuh. “Sepasang suami-istri meninggal dunia setelah sepeda motor yang dikendarai terperosok ke sungai akibat jalan berlubang tertutup genangan air. Anak mereka yang ikut dalam perjalanan selamat,” ujarnya, Senin (22/9/25).

Untuk menekan angka kecelakaan, Satlantas Polres Sragen telah menerbitkan 7.733 teguran tertulis serta melakukan berbagai tindakan tilang, antara lain, 212 tilang barang bukti sepeda motor, 30 tilang melalui ETLE statis, 1.484 tilang ETLE mobile, 65 tilang barang bukti knalpot brong.

Selain penindakan, Polres Sragen juga meluncurkan program unggulan “Patroli Sumeni”, yang dibagi dalam lima alokasi waktu berbeda dengan sasaran masyarakat yang beragam. Program ini bertujuan untuk hadir lebih dekat di tengah warga dan menyasar berbagai situasi lalu lintas.

Di sisi lain, Satlantas juga menekankan pentingnya edukasi sejak dini. Bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, mereka melaksanakan program Training of Trainers (TOT) bagi guru SD dan SMP. “Jika hanya polisi yang masuk sekolah, jumlahnya terbatas. Dengan melatih guru, materi keselamatan lalu lintas bisa disampaikan setiap minggu sebagai muatan lokal,” jelas Iptu Kukuh.

Sebagai langkah awal, sebanyak 50 guru telah dipilih menjadi peserta pelatihan proyek percontohan. Harapannya, pada tahun depan, pendidikan keselamatan lalu lintas dapat menjadi bagian dari kurikulum di seluruh sekolah di Sragen, dengan dukungan anggaran Dinas Pendidikan.

Satlantas Polres Sragen juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait kondisi jalan yang rusak. Melalui forum “Meja Kopi Solusi”, kepolisian mengundang Dishub, Dinas Pekerjaan Umum (DPU), dan pengelola tol untuk berdiskusi serta menyusun rencana aksi.

“Setiap kali patroli menemukan jalan rusak yang berpotensi membahayakan, kami catat dan bawa ke forum diskusi. Dari situ, stakeholder bersama-sama menyusun langkah perbaikan,” tambah Iptu Kukuh.

Dengan kombinasi penindakan, inovasi patroli, edukasi berkelanjutan, serta kolaborasi lintas instansi, Satlantas Polres Sragen berharap angka kecelakaan lalu lintas dapat ditekan di masa mendatang, sehingga keselamatan pengguna jalan lebih terjamin. (Joko S)

KALI DIBACA