
Foto Ilustrasi: Perlintasan Kereta Api tanpa palang pintu, pencari rumput tewas tertabrak KA Argo Semeru di Sragen, Senin (20/10/25).
SRAGEN, WARTAGLOBAL.id --
Seorang warga ditemukan tewas mengenaskan setelah tertemper Kereta Api (KA) Argo Semeru di perlintasan tanpa palang pintu di wilayah Dukuh Blantikan, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, pada Senin siang (20/10/2025) sekitar pukul 12.28 WIB.
Korban diketahui bernama Sumarno (49), warga Kopen, Tangan, Gesi, Sragen. Saat kejadian, korban diduga tengah mencari rumput di sekitar area rel kereta api.
Kapolsek Ngrampal Iptu Tri Ediyanto menjelaskan, pihaknya menerima laporan dari warga sekitar pukul 12.30 WIB. Petugas kepolisian yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan evakuasi jenazah korban.
“Dari keterangan petugas jaga kereta di Kebonromo, korban terlihat berjalan kaki di atas rel. Saat bersamaan, melaju KA Argo Semeru dan korban tersambar hingga terseret sekitar 10–20 meter,” terang Iptu Tri Ediyanto saat dihubungi, Selasa (21/10/25).
Sebelum kejadian, warga sempat melihat korban datang mengendarai sepeda motor Suzuki Smash, yang kemudian diparkir di pinggir jalan dekat rel. Tak lama kemudian, korban berjalan ke arah rel yang menjadi jalur lintasan kereta api.
Saat petugas melakukan pemeriksaan di lokasi, ditemukan karung berisi rumput segar di dekat posisi korban. Dari temuan itu, polisi menduga kuat korban sebelumnya sedang mencari rumput untuk pakan ternak.
“Dugaan awal korban hendak mencari rumput, karena di sekitar lokasi ditemukan karung berisi rumput,” imbuhnya.
Jenazah korban dievakuasi oleh tim gabungan dari Polsek Ngrampal, Tim Inafis Polres Sragen, dan petugas PT KAI Daop 6 Yogyakarta. Korban kemudian dibawa ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Perlintasan tempat kejadian diketahui tidak memiliki palang pintu maupun petugas penjaga resmi. Kondisi ini kerap membahayakan warga yang melintas, terutama di jalur aktif kereta cepat seperti KA Argo Semeru.
Polisi mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak sembarangan melintas di rel, apalagi di jalur tanpa pengamanan resmi.
“Kami minta masyarakat waspada dan tidak beraktivitas di sekitar rel, karena itu wilayah berbahaya. Rel kereta bukan tempat aktivitas umum,” tegas Iptu Tri.
Kecelakaan tragis yang menimpa Sumarno menjadi peringatan keras akan bahaya aktivitas di area rel kereta api, terutama di titik-titik rawan tanpa palang pintu. Warga diimbau untuk tidak beraktivitas terlalu dekat dengan jalur rel demi keselamatan diri dan pengguna transportasi umum. (Joko S)
KALI DIBACA