Tim gabungan melakukan operasi pencarian korban dalam bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (14/11). (Foto : bnpb.go.id)CILACAP, WARTAGLOBAL.id --
Bencana tanah longsor yang terjadi di beberapa titik wilayah Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, termasuk Dusun Nagari, Cibonto, dan Cibuyut Cilacap. Dalam peristiwa itu, tiga orang meninggal dunia, 4 orang dirawat inap dengan pemantauan ketat oleh tim medis, dan 2 orang telah selesai menjalani pelayanan rawat jalan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang, langsung bergerak cepat untuk melakukan penanganan secara maksimal, pada para korban bencana tanah longsor, yang dibawa ke rumah sakit milik Pemkab Cilacap itu, Jumat (14/11/25).
Menurut informasi yang disampaikan RSUD Majenang melalui akun Instagram @rsudmajenang, hingga kemarin terdapat 9 orang korban yang diterima dan ditangani di RSUD Majenang.
DAMPINGI KORBAN
Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya, yang datang ke RSUD itu untuk mendampingi para korban, memastikan pelayanan kesehatan berjalan optimal.
Perwakilan dari Kementerian Sosial RI, juga hadir di RSUD Majenang untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban dan warga terdampak.
Sementara itu Deputi Bidang Penanganan Darurat (Deputi 3) BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) termasuk sejumlah personel Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom), telah berangkat ke lokasi bencana.
BERIKAN LOGISTIK
Setibanya di daerah bencana, Budi langsung melihat kondisi, memberikan dukungan logistik dan peralatan serta melakukan koordinasi awal dengan lintas instansi terkait.
“Deputi Bidang Penanganan Darurat, Mayjen TNI Budi Irawan sudah hadir di sana hari ini, membawa dukungan logistik dan peralatan” ungkap Suharyanto, seperti dirilis bnpb.go.id.
Terkait upaya penanganan darurat bencana yang dipicu oleh faktor cuaca dan kondisi topografi perbukitan yang kritis serta tanah labil itu, Kepala BNPB mengatakan bahwa pencarian dan pertolongan (Search and Rescue) menjadi prioritas utama.
Menurut Kepala BNPB, masih ada 28 warga yang saat ini tinggal di kawasan rawan bencana tanah longsor.
Upaya relokasi akan dilakukan setelah upaya penanganan darurat selesai sepenuhnya.
Mengenai lokasi relokasi, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah memiliki lahan khusus yang tentunya lebih aman.
KOSONGKAN LOKASI
Sementara, Kepala BNPB mengimbau kepada masyarakat di sekitar lokasi agar mengosongkan area dari segala jenis aktivitas untuk sementara waktu demi keamanan dan keselamatan bersama.
“Ada 28 rumah yang harus direlokasi. Itu pun pemerintah daerah telah menyiapkan lokasi relokasinya. Sehingga setelah proses tanggap darurat ini selesai, relokasinya sudah kita siapkan,” jelas Suharyanto.
“Kita ungsikan dulu yang berada di titik-titik rawan supaya meninggalkan rumah jangan sampai ada longsor susulan yang mengakibatkan korban tambahan,” pungkasnya.
3 MENINGGAL DUNIA
Menurut hasil laporan yang dirangkum Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, korban jiwa dalam peristiwa tanah longsor di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah per Jumat (14/11) pukul 11.16 WIB, menjadi 3 orang dan 20 lainnya masih dalam proses pencarian. Sedangkan 23 jiwa selamat namun berada di wilayah rawan bencana.
Ketiga korban meninggal dunia telah dibawa ke Rumah Sakit Majenang dan 20 warga yang selamat telah mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
Adapun kerugian material meliputi 12 rumah rusak berat karena tertimbun material longsor dan 16 rumah yang berada di Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, terancam longsoran.
Upaya pencarian dan pertolongan terus dilakukan oleh tim gabungan. Namun kondisi cuaca, kondisi tanah yang masih labil dan minimnya penerangan menjadi tantangan seluruh tim. Kendati demikian, operasi SAR tetap dilakukan dengan melihat sejumlah faktor seperti kondisi cuaca dan kontur tanah yang labil. (Hans)
KALI DIBACA
