UNGARAN, WARTAGLOBAL.id -- Kereta wisata milik Museum Ambarawa tabrak sebuah mobil Daihatsu Gran Max di perlintasan tanpa palang pintu di wilayah Kupang, Kecamatan Ambarawa Minggu (10/3). Akibatnya lima orang mengalami luka dan di bawa ke RSUD Ambarawa.
Saksi Muh Sodikin warga Kelurahan Kupang, mengatakan kereta wisata dengan nomor loko D 30124 menabrak mobil saat melaju dari Stasiun Ambarawa menuju Stasiun Tuntang di Kabupaten Semarang.
Dimana kereta tersebut dibelakangnya terdapat tiga rangkaian gerbong yang diisi penuh wisatawan.
"Ini di perlintasan tanpa palang pintu, tepatnya du -35+2 masuk wilayah Kupang, Ambarawa. Kereta wisata ini tertemper mobil minibus Daihatsu Gran Max warna putih tepat diatas rel," ungkapnya.
Mobil tersebut datang dari arah Bugisan menuju ke arah Pasar Projo Ambarawa. Sesampainya di atas rel perlintasan mobil tertabrak kereta yang melintas.
Informasi yang diperoleh diketahui mobil berisi lima orang penumpang didalamnya dan merupakan satu keluarga. Tidak hanya itu didalam mobil juga berisi penuh muatan karung jagung dan katul.
"Lima korbannya sudah dibawa ke RSUD Ambarawa karena mengalami luka-luka. Tadi jalan juga sementara di tutup," imbuhnya.
Kelima korban yang dilarikan ke RSUD Ambarawa itu, yakni Andi (41) dan istrinya, Dwi Wardani (41), yang mengalami luka di pelipis dan patah lengan kiri. Kemudian, tiga anaknya juga masih menjalani perawatan di RSUD Ambarawa.
Andi, pengemudi mobil mengungkapkan saat ia hendak akan melintasi perlintasan kereta api tanpa pintu itu mengaku tidak melihat adanya tanda-tanda kawisata akan melintas. Dan tidak mendengar suara klakson dari kereta.
"Saya dari Pojoksari, menuju ke wilayah Bugisan mau ke Pasar Projo. Sampai dilintasan rel saya tidak melihat adanya tanda-tanda kawisata akan lewat. Biasanya, kalau mau lewat ada bunyi klakson, ini tidak dan perlintasan juga tidak ada yang jaga," katanya.
Oleh sebab itu, ia pun melajukan kendaraan minibus berwarna putih tersebut. Namun tiba-tiba, kereta wisata tersebut melintas dari sisi sebelah kiri dan menabrak mobil milik Andi.
Sementara itu, Kanit Gakkum Satlantas Polres Semarang, Ipda Handriyani, menjelaskan kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah Daihatsu Grand Max type Blind Van yang dikendarai oleh Andi (41), warga Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Dia bersama tiga anak dan istrinya hendak ke arah Pasar Projo untuk mengantar dagangan pakan burung.
“Kendaraan berjalan dari arah Bugisan ke arah Pasar Projo Ambarawa untuk mengantar dagangan. Menurut keterangan pengemudi saat melintas di perlintasan tanpa palang Kelurahan Kupang, pihaknya tidak memperhatikan dan tidak mendengar klakson kereta, bahwa ternyata ada kereta wisata dengan nomor loko D30124 yang akan melintas dari arah stasiun Ambarawa ke arah stasiun Tuntang,” ungkap Ipda Handriyani.
Handriyani memastikan bahwa semua penumpang termasuk ketiga anak korban selamat, meskipun sempat mendapat perawatan di RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa.
Sementara itu, Masinis Kereta wisata Bahtiar Adi (33), menjelaskan saat kejadian pihaknya sudah membunyikan klakson kereta dan kecepatan kereta di bawah 20 Km/Jam.
“Kereta setiap perjalanan selalu membunyikan klakson kereta, apalagi setiap melintas di jalur perlintasan dengan kendaraan lain. Dan karena kereta ini adalah kereta wisata, kami berjalan dengan kecepatan dibawah 20 Kkm/Jam,” terang masinis.
Saat ini baik pengemudi minibus Daihatsu Grandmax Blind van maupun masinis kereta, sedang dimintai keterangan Unit Gakkum di mako Satlantas Pos Ambarawa.
Atas kejadian itu, Kasat Lantas AKP Arpan menghimbau kepada pengguna jalan untuk mematuhi aturan lalu lintas, serta memperhatikan rambu rambu dan lingkungan sekitar saat berkendara.
“Terutama saat melintas di perlintasan kereta api tanpa palang. Sehingga dapat meminimalisir pelanggaran maupun fatalitas kecelakaan di jalan raya,” terang Arpan.
(panjang frenkyi)
KALI DIBACA