SEMARANG, WARTAGLOBAL.id -- Kepala Kadin Jawa Tengah Harry Nuryanto mengatakan kerugian akibat banjir di Jawa Tengah ditaksir mencapai Rp617 miliar. Kerugian itu baru berasal dari dua kabupaten yakni Kudus sebesar Rp500 miliar dan Demak sebesar Rp117 miliar.
"Kerugian tersebut dihitung dari kerusakan hasil pertanian, infrastruktur, perumahan atau pemukiman penduduk dan juga sarana prasarana pendidikan dan kesehatan," katanya.
Ia menambahkan banjir yang hingga saat ini belum surut di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Pati, Kudus, Jepara, Demak, Grobogan, Semarang, Kendal, Batang dan Pekalongan, menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi dunia usaha, seperti puluhan ribu hektare sawah terendam hingga ribuan hektare gagal panen (puso) dan puluhan ribu tambak rusak dan tidak dapat dipanen.
Kemudian kerusakan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan tanggul sehingga melumpuhkan transportasi dan menghambat distribusi barang dan pangan antar daerah.
Hal itu katanya berdampak pada tidak dapat beroperasinya pasar dan pertokoan sehingga membuat perekonomian terganggu.
Terganggunya jalur transportasi, sambungnya, juga memberi dampak yang walaupun tidak secara langsung pada industri manufaktur. Pasalnya pengiriman kontainer yang membawa bahan baku maupun produk jadi menjadi terhambat.
"Sisi industri makanan dan minuman juga sangat terpengaruh karena terganggunya distribusi dan pasokan bahan baku dari hasil pertanian yang terkena banjir dan gagal panen," ungkapnya.
(panjang frenkyi)
KALI DIBACA