Jateng.WARTAGLOBAL.id | Purwokerto – Gedung LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Banyumas, menjadi saksi dari rangkaian acara seminar bertajuk "Keris Goes to Campus." Acara yang berlangsung kemarin hari Minggu ini berhasil mengundang para pecinta keris dari berbagai kalangan, termasuk civitas akademika, komunitas pecinta dan pelestari keris, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum.
Seminar ini menampilkan keris, senjata tajam dari suku Jawa yang dikenal dengan bentuk khasnya yang tidak simetris, sering kali berkelok-kelok, dan dihiasi dengan pamor (damascene) yang menunjukkan serat-serat logam cerah pada bilahnya. Keris memiliki fungsi budaya yang mendalam dan dihargai di Nusantara bagian barat dan tengah.
Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti, MP, IPU., ASEAN Eng., selaku Ketua LPPM Unsoed, membuka acara dengan sambutannya yang hangat. "Bila dibuat oleh seorang empu, dan Empu tersebut mempunyai kelebihan, nantinya kerisnya akan berharga lebih. Bukan kita jadi tidak ingat pada Allah, tapi bahwa proses membuat keris yang butuh waktu, kepandaian, dan lain-lain perlu dihargai. Dan tidak membuat kita melupakan Allah SWT," ujar Prof. Elly Tugiyanti.
Dalam kesempatan ini, Ki Sabil Wangsa, perwakilan dari paguyuban Kebo Teki (komunitas pecinta, kolektor, dan penjual Keris), juga memberikan sambutannya. Ia mengungkapkan bahwa tahun ini merupakan pelaksanaan program "Keris Goes to Kampus" yang pertama, dimulai dari UIN Purwokerto beberapa hari yang lalu. "Keris sering diidentikkan dengan hal-hal negatif seperti perdukunan, mistik, kejawen, dan lain-lain. Untuk itu, diperlukan kegiatan pengenalan keris yaitu fungsi dan manfaatnya kepada masyarakat, termasuk civitas akademika di Kampus. Maka tercetuslah program Keris Goes to Kampus," jelasnya.
Dalam wawancara lebih lanjut, Ki Sabil Wangsa menekankan fungsi keris sebagai penanda strata sosial di masyarakat. "Misal ketemu di jalan, ada orang pegang atau bawa keris di situ bisa ketahuan pekerjaannya, dan strata sosial ekonominya di masyarakat," tuturnya. Ia juga menambahkan, "Tujuannya juga antara lain kita ikut bangga, Keris menjadi budaya, menjadi bukan barang asing di masyarakat kita sendiri."
Mengakhiri perbincangan, Ki Sabil Wangsa mengungkapkan bahwa untuk Unsoed, saat ini masih dalam tahap road show. Acara utama "Keris Goes to Kampus" sendiri dijadwalkan akan berlangsung pada bulan Agustus 2024 mendatang.
Ely Yunist melaporkan.
KALI DIBACA


.png)