KARANGANYAR, WARTAGLOBAL.id -- Jajaran Polres Karanganyar telah memetakan sejumlah daerah rawan kecelakaan dan menyusun langkah preventif menjelang Operasi Patuh Candi 2024. Persiapan ini dilakukan dalam Latihan Pra Operasi (Latpraops) yang berlangsung di Aula Wira Pratama Mapolres Karanganyar pada 12 Juli 2024, dipimpin oleh Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy.
Operasi Patuh Candi 2024 dijadwalkan berlangsung selama 14 hari, dari 15 hingga 28 Juli 2024. Dalam kesempatan tersebut, AKBP Jerrold mengungkapkan bahwa Polres Karanganyar menempati peringkat kedua dalam tingkat kecelakaan lalu lintas di wilayah tersebut. Dia berharap, operasi ini dapat menurunkan angka kecelakaan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
"Kita akan mengedepankan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat memahami risiko berkendara. Jika semua tertib, ini akan berkontribusi pada pengurangan jumlah kecelakaan," ujar Jerrold.
Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Agista Ryan Mulyanto, mengidentifikasi beberapa titik rawan, seperti Jalan Solo-Tawangmangu yang sering terjadi kecelakaan, Jalan Kapten Mulyadi yang rawan pelanggaran, serta kawasan wisata Tawangmangu yang rentan macet.
"Dalam operasi ini, pihak kepolisian akan menggunakan ETLE mobile dan statis untuk mendukung penindakan pelanggaran," ujarnya.
Berbagai jenis pelanggaran yang menjadi fokus selama operasi ini termasuk melawan arus, penggunaan ponsel saat berkendara, knalpot brong, serta berkendara di bawah pengaruh alkohol. Tercatat, sebanyak 844 pelanggaran knalpot brong telah ditindak pada Mei hingga Juni 2024.
Operasi ini juga akan mencakup pelanggaran pada mobil, seperti tidak menggunakan sabuk pengaman dan kelebihan muatan. Kasatlantas menambahkan bahwa program edukasi dan sosialisasi akan dilakukan di pasar, sekolah, serta melalui ceramah dan patroli di kawasan wisata.
Kabagops Polres Karanganyar, Kompol Lukman Tri Nofianto, menjelaskan bahwa Latpraops ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme anggota dalam menciptakan keamanan dan ketertiban lalu lintas.
Selama operasi, akan dilakukan pemetaan lokasi rawan pelanggaran dan kecelakaan, serta sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Personel diingatkan untuk menghindari sikap arogansi dalam pelaksanaan tugas.
"Grafik kecelakaan menunjukkan tren positif, namun perhatian tetap perlu ditingkatkan karena semester ini tercatat 18 kasus kecelakaan dengan korban meninggal," ungkap Lukman.
(Joko Susilo)
KALI DIBACA