UNGARAN, WARTAGLOBAL.id -- Nahdlatul Ulama (NU) bekerja sama dengan Pemerintah Desa serta berbagai organisasi setempat sukses menggelar pawai ta’aruf di Dusun Lestri, Desa Kedung Ringin, Suruh, Semarang, pada Minggu (21/7/24).
Acara ini dihadiri Pemerintah Desa, Pemuda Pancasila, organisasi-organisasi, serta lembaga pendidikan, serta diikuti oleh seluruh warga Kelurahan Kedung Ringin.
Pawai ta’aruf ini digelar untuk mensukseskan dan menyambut Tahun Baru Hijriah. Pawai dimulai dari titik kumpul di lapangan sepak bola Kedung Ringin yang terletak di Dusun Lestri, dan berjalan mengelilingi seluruh wilayah Kelurahan Kedung Ringin.
Pawai berakhir di Dusun Kaliloko, yang juga menjadi titik akhir penilaian atas kreativitas dan karya seni yang ditampilkan oleh peserta pawai dari berbagai dusun.
Pelepasan atau pembukaan pawai ta’aruf dilakukan oleh Kepala Desa, Nur Habibi.
Pawai ta’aruf ini diikuti oleh semua lapisan masyarakat, termasuk lembaga pendidikan yang turut berpartisipasi menunjukkan kebolehan serta kreativitas mereka di hadapan para juri.
Adapun Tiga juri yang terlibat dalam penilaian berasal dari MPC Nahdlatul Ulama Kecamatan Suruh, Dinas Kesenian Kecamatan Suruh, dan Karang Taruna Kecamatan Suruh.
Salah satu penampilan peserta membuat Kepala Desa terpukau. Kategori penilaian dalam pawai ta’aruf ini meliputi kekompakan, kedisiplinan, kreativitas, dan kerajinan.
Para peserta pawai ta’aruf menampilkan berbagai macam karya seni dan kreativitas mereka.
Acara pawai ta’aruf ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat dengan banyaknya partisipasi, sehingga lapangan sepak bola penuh dipadati oleh warga. Hal ini menunjukkan kerja sama yang baik antara warga, panitia, Pemerintah Desa, serta organisasi-organisasi setempat.
Pawai ta’aruf yang digelar ini sudah menjadi kegiatan tahunan untuk menyambut Tahun Baru Hijriah. Selain untuk menyambut tahun baru, pawai ini juga bertujuan menciptakan kerukunan dan memupuk kreativitas masyarakat.
Kepala Desa, Nur Habibi, mengharapkan melalui pawai ta’aruf ini persatuan dan kesatuan antara masyarakat dengan Pemerintah Desa, Nahdlatul Ulama, serta organisasi-organisasi setempat tetap terjaga dan terjalin dengan baik.
Beliau menekankan pentingnya kolaborasi dengan slogan “Bersatu itu Indah.”
(panjang frenkyi)
KALI DIBACA