SEMARANG, WARTAGLOBAL.id -- Debat perdana Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) berlangsung di Marina Convention Center (MCC), Rabu (30/10/24).
Pasangan calon gubernur Jawa Tengah Andika Perkasa - Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen beradu argumen sesuai dengan tema yang ditentukan.
Tema debat perdana kali ini ialah Tata Kelola Pemerintahan, Kepemimpinan, dan Reformasi Birokrasi Menuju Jawa Tengah dengan Pelayanan Publik yang Transparan dan Akuntabel.
Tema tersebut dibagi lagi menjadi beberapa sub tema. Diantaranya penegakan hukum/perda, pelayanan publik, reformasi birokrasi, dan clean and good governance, serta keterbukaan informasi publik
Pada kesempatan ini masing-masing calon beradu argumen mengenai pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik, kepemimpinan yang bersih, serta reformasi birokrasi yang mampu menciptakan pelayanan publik yang cepat dan efisien.
Para kandidat menjabarkan rencana masing-masing untuk meningkatkan transparansi dalam administrasi pemerintah daerah.
Tujuan tak lain agar masyarakat Jawa Tengah dapat merasakan pelayanan yang lebih baik dan akuntabel.
Suasana riuh tak henti-hentinya menggelegar di MCC. Para pendukung paslon satu dan paslon dua terus-terusan beradu yel-yel.
Dengan penuh energik mereka terus bernyanyi memberikan semangat bagi masing-masing paslon yang didukung.
Tepat pukul 19.00 debat dimulai. Hadir pertama menyapa para pendukung adalah Andika Perkasa - Hendrar Prihadi kemudian disusul Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen.
Menariknya saat bertemu di atas panggung masing-masing paslon ini mengawali dengan berjabat tangan dan berpelukan satu sama lain.
Andika mengawali debatnya dengan mengenakan baju berwarna hijau. Sedangkan Hendrar Prihadi mengenakan pakaian berwarna merah.
Sementara Luthfi - Yasin kompak mengenakan baju berwarna biru.
Ketua KPU Jateng Handi Tri Ujiono dalam sambutannya menyampaikan terima kasihnya pada para komisioner juga panelis yang telah membantu menyusun serta merumuskan pertanyaan dalam debat perdana pilgub Jateng ini.
Menurutnya debat pilgub Jateng yang digelar H-27 hari sebelum pemilihan serentak ini sebagai ajang kampanye yang difasilitasi oleh KPU Jateng.
Tujuannya agar masing-masing paslon dapat menyampaikan visi -misinya untuk Jateng yang lebih baik. Sehingga masyarakat pun dapat menjatuhkan pilihan yang tepat pada 27 November 2024 mendatang.
"Diharapkan masing-masing paslon dapat memanfaatkan untuk menyampaikan gagasan, visi, misi, dan programnya untuk meyakinkan pemilih di Jateng yang lebih dari 28,4 juta pemilih," ungkap Handi.
*INDEKS DEMOKRASI TREN MENURUN*
Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 1, Andika Perkasa, membuka debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng malam ini dengan memaparkan soal indeks demokrasi di Indonesia yang menunjukkan tren menurun.
Awalnya, Andika mengatakan para gubernur Jateng sebelumnya telah berusaha untuk memperbaiki kesejateraan masyarakat Jateng dengan masing-masing tantangan dan pencapaiannya. Selanjutnya Andika menyebut bahwa Jateng masih punya banyak pekerjaan rumah (PR).
Hari ini kita masih punya banyak PR. Hari ini indeks demokrasi Indonesia, Jateng, menunjukkan tren yang memburuk selama 3 tahun terakhir," kata Andika dalam debat perdana Pilgub Jateng.
"Tujuh dari sepuluh indikator menunjukkan tren yang menurun. Begitu juga dengan indeks pelayanan publik," ujar Andika.
Dia menyebut, ada beberapa faktor yang menyebabkan tren tersebut memburuk dalam tiga tahun terakhir.
"Tiga tahun terakhir kita lihat tren yang memburuk yang mungkin disebabkan oleh turunnya penilaian integritas oleh KPK, turunnya indeks demokrasi, maupun turunnya efisiensi perekonomian Jateng," ucap Andika.
"Kita melihat rata-rata lama sekolah masyarakat Jateng usia 25 tahun ke atas hari ini masih sekitar 8 tahun. Terjadi kesenjangan cukup menonjol, di mana satu kota bahkan punya rata-rata lama sekolah 11,5 tahun.
Sementara di lain sisi ada kabupaten yang rata-rata lama sekolahnya 6,4 tahun," kata Andika.
Menurut Andika, hal ihwal yang dipaparkannya penting bagi siapapun calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan menjabat di periode 2024-2029.
"Karena kita dihadapkan pada SDG, Sustainable Development Goals, di mana gol pertama yaitu no poverty, tidak ada kemiskinan. Ini cukup berat. Kita masih punya 10,47 persen rakyat miskin dan itu harus bisa ditekan sampai 0 kalau kita memang ingin mengawal sampai dengan akhir periode 2029. Karena 2030 diharapkan target-target tersebut bisa tercapai," ujar Andika.
Kemudian, Andika menyatakan dirinya bersama calon Wakil Gubernur Jateng Hendrar Prihadi atau Hendi siap terlibat dalam debat yang menyangkut tata kelola pemerintahan, membahas kepemimpinan, dan reformasi birokrasi demi Jateng yang lebih akuntabel dan transnspran.
"Kami siap memberikan gagasan. Dan kami juga siap untuk menerima kritikan, masukan untuk perbaikan konsep masing-masing apabila di antara kita ada yang mendapatkan amanah menjadi Gubernur Wakil Gubernur Jateng periode 2024-2029," ucap Andika mengakhiri sambutannya.
*SEKOLAH DAN KESEHATAN GRATIS*
Sementara Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin menyampaikan program mereka di debat perdana Pilgub Jateng. Salah satu program mereka adalah sekolah dan kesehatan gratis.
"Maju adalah tujuan kita bersama, 2025 adalah tujuan nasional bisa tercapai mana kalah pemerintah daerah, akademisi dan semuanya terintegrasi membangun Jawa Tengah dengan hati," kata Luthfi saat pemaparan di Debat Pilgub Jateng 2024.
Untuk mencapai itu, Luthfi-Yasin merancang 6 misi dan 50 rencana aksi yang dituangkan dalam 11 komitmen. Di antaranya adalah sekolah dan kesehatan gratis.
"Beberapa di antaranya dari program tersebut adalah kesehatan dan pendidikan gratis," sambung Luthfi.
Lebih lanjut, Luthfi mengatakan program tersebut bisa terlaksana jika ada tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
"Hal ini bisa terlaksana jika ada tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dan ditunjang kepemimpinan yang tahu masyarakat dan ngopeni masyarakat," tegas dia.
Selain program kesehatan dan sekolah gratis. "Luthfi-Yasin juga memaparkan beberapa program lain seperti ngopeni pesantren, pekerja, petani dan nelayan, desa, UMKM, anak muda, bumi dan ngopeni dengan hati," pungkasnya.
(PS.W.G)
KALI DIBACA