SRAGEN, WARTAGLOBAL.id -- Kasus tawuran antar remaja dan pemuda di Kabupaten Sragen semakin sering terjadi, dengan peningkatan yang memprihatinkan setiap tahunnya. Polres Sragen dan Kejaksaan Negeri setempat mencatat bahwa angka kasus tawuran ini terus meningkat.
Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menekankan bahwa aksi tawuran menjadi perhatian utama bagi pihak kepolisian dan Forkompinda. Ia mengingatkan bahwa kebanyakan pelaku tawuran masih berstatus pelajar.
"Kami mengimbau kepada adik-adik kami, terutama yang masih sekolah, karena kejadian ini banyak terjadi pada kelompok umur SMP dan SMA. Setelah menyelesaikan SMA, tingkat kejadian tawuran cenderung menurun," ujarnya, pada Jumat (11/10/2024).
Kapolres juga meminta orang tua di Kabupaten Sragen untuk lebih ketat dalam mengawasi anak-anak mereka. Ia menekankan pentingnya mencari keberadaan anak jika mereka tidak ada di rumah pada malam hari.
"Jangan dibiarkan begitu saja. Kami mengimbau agar orang tua aktif dalam mengasuh anak, agar mereka terhindar dari aksi kejahatan dan kekerasan yang bisa berujung di pengadilan," tambahnya.
Kajari Sragen, Virginia Hariztavianne, turut mengakui adanya peningkatan kasus kekerasan dan tawuran. Ia mencatat bahwa barang bukti dari kasus tawuran yang dimusnahkan semakin banyak. Oleh karena itu, ia juga mengimbau orang tua untuk lebih waspada.
"Anak-anak yang masih sekolah sebaiknya tidak berurusan dengan senjata tajam. Lebih baik menyalurkan hobi melalui kegiatan positif seperti silat di acara 'Bupati Cup'," sarannya.
Selain tawuran, peredaran obat-obatan berbahaya juga semakin meluas, menyasar pemuda dan pelajar. Kasus penggunaan obat keras, seperti pil koplo, semakin marak, menambah keprihatinan di kalangan pihak berwenang.
(Joko Susilo)
KALI DIBACA