Gelar Demo di Polda Jateng Massa Kamisan Minta Kapolrestabes Semarang Dicopot, Kasus Penembakan Siswa SMK Negeri 4 Semarang - Warta Global Jateng

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Pendaftaran Jurnalis

Klik

More News

logoblog

Gelar Demo di Polda Jateng Massa Kamisan Minta Kapolrestabes Semarang Dicopot, Kasus Penembakan Siswa SMK Negeri 4 Semarang

Friday, 13 December 2024
SEMARANG, WARTAGLOBAL.id --
Massa Kamisan kembali menggelar aksi demo di depan kantor Polda Jateng, mereka minta agar Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar di copot dari jabatannya.

Puluhan orang menggelar demonstrasi di depan Markas Polda Jateng, Kota Semarang, Kamis (12/12/2024) sore. Massa Kamisan itu mendesak Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar dicopot dari jabatannya karena diduga terlibat dalam obstruction of justice (penghalang-halangan) kasus penembakan siswa SMK Negeri 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy (17).

Koordinator Aksi Kamisan Semarang Fathul Munif mengatakan, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar terlibat aktif melakukan fitnah, melanggar etik, melanggar norma dan melanggar nilai kemanusiaan.

Massa aksi Kamisan juga mengecam tindakan kepolisian yang terkesan menutupi kesalahan Aipda Robig Zaenudin, anggota Satuan Resnarkoba Polrestabes Semarang yang menembak 3 siswa SMK Negeri 4 Semarang, di mana satu di antaranya yakni, Gamma Rizkynata Oktafandy tewas.

Mereka menuntut Polri melakukan evaluasi besar-besaran, sebab sudah ada beberapa aksi koboi lain dari anggota Polri dengan korban masyarakat sipil.

“Kami merasa persoalan ini tidak sekadar oknum, lebih dari itu, kerusakan di tubuh kepolisian kami rasa itu structural. Kepolisian dipelihara bukan untuk melindungi masyarakat, tapi malah membunuh masyarakat itu sendiri,” kata dia.

Meskipun diguyur hujan gerimis peserta terlihat semangat, mereka membawa payung hitam, membentangkan aneka poster dan bergantian berorasi menggunakan pengeras suara.

Sementara, beberapa anggota Polri baik berseragam maupun berpakaian preman tampak berjaga di sana.

Adapun beberapa tulisan di poster yang mereka bentangkan, di antaranya “Robig Tidak Bercerita Tiba-Tiba Tembak Siswa”, “Hukum Berat Polisi Pembunuh”, “Kerja Polisi Pamer Prestasi Lupa Evaluasi”, “Usut Pelaku Fitnah”. 

Sementara orator, Annisa mengatakan, tak habis pikir dengan apa yang dilakukan Aipda Robig.

“Bagaimana bisa anak berprestasi seperti ini ditembak mati anggota kepolisian, salah satu oknum yang bertugas di Polrestabes Semarang. Kami akan terus menyuarakan keadilan untuk Gamma,” katanya.

Sedangkan Orator lainnya, Natanael Bremana menginginkan pemecatan Kapolrestabes Semarang.

“Kami mengecam intimidasi kepolisian kepada keluarga korban, kami hari ini masih bersepakat menyuarakan kebenaran dan ketidakadilan yang terjadi,” tegasnya.

(eko bhaktianto)

KALI DIBACA