Polisi Tangkap 14 Massa dalam Aksi Kericuhan May Day di Depan Kantor Gubernur Jateng - Warta Global Jateng

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Iklan Ucapan

More News

logoblog

Polisi Tangkap 14 Massa dalam Aksi Kericuhan May Day di Depan Kantor Gubernur Jateng

Saturday, 3 May 2025
SEMARANG, WARTAGLOBAL.id --
Buntut Kericuhan mewarnai aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (1/5/2025). Sebanyak 14 massa aksi yang ditangkap belum dibebaskan hingga Jumat (2/5/2025) pagi.

"Massa aksi masih ditahan hingga saat ini," kata Tim Hukum dari LBH Semarang, M Safali saat dikonfirmasi wartawan, pada Jum'at (2/5/2025).

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang mengungkapkan belasan massa aksi ditangkap secara paksa oleh polisi. Mereka terdiri dari unsur mahasiswa termasuk lembaga pers mahasiswa. 

"Jumlah yang ditangkap ada 14 orang dari berbagai kampus dan lembaga pers mahasiswa," kata Safali. 

Penahanan 14 massa aksi tersebut mendorong puluhan massa lainnya untuk bersolidaritas dengan menggeruduk Mapolrestabes Semarang.

Mereka masih bertahan di depan Polrestabes Semarang hingga Jum'at dini hari.

Para mahasiswa yang ditangkap telah diperiksa secara terpisah. Mereka masih belum dibebaskan untuk menjalani proses pemeriksaan lanjutan. 

"Hari ini akan ada proses pemeriksaan lanjutan, " Terang Safali. 

Massa aksi yang ditangkap kini telah mendapatkan pendampingan hukum dari LBH Semarang dan lainnya.

PENDAMPINGAN HUKUM

"Pendampingan hukum sudah ada dari LBH Semarang dan kawan-kawan jaringan LBH, LBH Bantu Sesama dan LRCKJHAM," tandas Safali. 

Sebelumnya, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang menyoroti tindak brutalitas dan represifitas yang dilakukan aparat polisi terhadap massa aksi Hari Buruh Internasional atau May Day di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (1/5/2025). 

LBH Semarang menjelaskan sekitar pukul 17.30 WIB dari arah polisi menembakkan gas air mata dan water cannon ke massa aksi dari berbagai perwakilan buruh dan mahasiswa. Sehingga massa aksi dari beberapa perwakilan buruh juga mengalami sesak napas. 

(Hans/eko bhaktianto)

KALI DIBACA