PEKALONGAN, WARTAGLOBAL.id --
Desa Kalipancur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, tengah memasuki masa tanam kedua (MT2) dengan semangat tinggi. Muhroji, Kepala Desa Kalipancur, dalam wawancara, pada Kamis, 8 Mei 2025, menyampaikan bahwa saat ini proses pengolahan tanah dan penyemaian benih sedang berlangsung.
"Untuk progres MT2 ini saat ini masih tahapan pengolahan tanah atau masih traktor, traktor lagi berjalan. Sebagian sudah nyebar, nyebar benih. Tapi belum semua," ujar Muhroji.
Muhroji juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini tidak ada kendala berarti dalam proses tanam. "Sampai saat ini kendala tidak ada, alhamdulillah aliran air juga lancar, saluran irigasi sekunder dari bendungan lancar," tambahnya.
Desa Kalipancur memiliki luas lahan persawahan sekitar 250 hektare yang terbagi menjadi 7 kelompok tani. Bantuan benih padi yang telah dibagikan kepada warga mencapai 260 kantong sak, dan hingga saat ini masih tersisa 80 kantong sak.
"Untuk luas lahan persawahan ada 250 hektare terbagi menjadi 7 kelompok tani. Untuk terkait bantuan yang kemarin benihnya sudah dibagikan sampai tadi malam, jadi Kalipancur mendapat 260 kantong sak. Sampai tadi malam masih sisa 80, berarti sudah terbagikan 180 sak," jelas Muhroji.
Muhroji juga menyampaikan bahwa pola tata tanam yang diterapkan di Desa Kalipancur berjalan dengan baik dan mendapat sambutan positif dari para petani. "Pola tata tanam di sini baik-baik saja masih sesuai dengan anjuran bupati dalam perbup, ketua poktan juga mengatakan demikian, dan petaninya juga cocok dengan pola yang selama ini berjalan," ungkapnya.
Dalam hal pengendalian hama, hama tikus menjadi ancaman utama di Desa Kalipancur. Untuk mengatasinya, pihak desa telah memberikan hadiah bagi warga yang berhasil menangkap tikus. "Sementara ini tikus... Meski baru awal tanam sudah banyak tikus... Sehingga dari gapoktan kemarin sudah mengumumkan siapa saja yang menangkap tikus seribu ekor akan diberi hadiah Rp1.250.000," jelas Muhroji.
Desa Kalipancur juga memiliki program Tito Alba untuk pengendalian hama tikus. Namun, saat ini beberapa kandang Tito Alba mengalami kerusakan dan membutuhkan perbaikan. "Tito Alba populasinya baik, hanya kendala. Kemarin ada kandangnya yang rusak, sampai sekarang belum kami perbaiki. Jadi rencana ke depan, di tahun ini kami akan membuat kandang Tito Alba itu," ujar Muhroji.
Muhroji berharap agar para petani di Desa Kalipancur dapat bekerja sama dan kompak dalam menghadapi musim tanam kali ini. "Kami menghimbau untuk para petani, ayo kita kompak, kompak nyebar, kompak tandur, sehingga nanti panen akan bersamaan. Sebab kalau kita kompak, juga akan mengurangi hama yang akan menyerang," ajaknya.
Senada dengan Kepala Desa, Ahmad Fatah, Ketua Poktan Tani Utomo Kalipancur juga menyatakan kesiapannya. "Saya sudah mulai nyebar, semoga cuaca musim ini kondusif dan hasil panen melimpah." Ujarnya.
(ARIYANTO)
KALI DIBACA