SRAGEN, WARTAGLOBAL.id --
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sragen mengamankan pelaku persetubuhan anak dibawah umur di Kabupaten Sragen. Pelaku yang juga ayah tiri korban diamankan Polisi tanpa perlawanan.
Pelaku, AT (38), telah diamankan pada Jumat, 20 Juni 2025, setelah sebelumnya dilaporkan oleh Petugas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sragen.
Kasus ini terungkap berawal dari kecurigaan ibu kandung korban, P, yang membawa putrinya, FY (13) ke Puskesmas Jenar pada Kamis, 5 Juni 2025. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa F tengah hamil dengan usia kandungan 7 bulan.
Mengetahui hal tersebut, pihak Puskesmas Jenar segera menginformasikan kepada tokoh masyarakat setempat, yang kemudian diteruskan kepada Dinas P2TP2A Sragen.
Dari laporan P2TP2A Sragen, segera melaporkan kejadian memprihatikan itu ke Polres Sragen. "Setelah menerima laporan, Unit PPA Sat Reskrim Polres Sragen melakukan penyelidikan dan pengecekan di lokasi kejadian. Pada Jumat, 20 Juni 2025, petugas berhasil mengamankan AT," kata Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, Minggu (22/6/25).
Kapolres menjelaskan, bahwa peristiwa persetubuhan tersebut terjadi pada Selasa, 5 November 2024, sekitar pukul 14.00 WIB. Kejadian di dalam kamar rumah pelaku di wilayah Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen.
Modus operandi yang dilakukan pelaku adalah dengan melakukan tipu muslihat, membujuk, dan merayu korban yang merupakan anak tirinya sendiri.
"Dalam interogasi, pelaku mengakui perbuatannya. Sejumlah barang bukti telah diamankan, meliputi pakaian yang dikenakan korban saat kejadian, yaitu satu potong kaos lengan pendek warna hitam, satu potong miniset warna putih, satu potong celana dalam warna hitam, dan satu potong celana pendek motif garis-garis warna-warni," kata Kapolres menjelaskan.
Dari pelaku, diamankan satu potong kaos lengan panjang warna biru, satu potong celana pendek warna cokelat, dan satu potong celana dalam warna merah.
Pelaku dijerat dengan Pasal 81 ayat (3) atau Pasal 82 ayat (2) jo Pasal 76E Undang-Undang Perlindungan Anak, sebagaimana diubah terakhir melalui UU Nomor 17 Tahun 2016, jo Pasal 64 ayat (1) KUHP tentang perbuatan berulang.
"Saat ini, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan saksi dan tersangka, serta menyita barang bukti," ucap Kapolres.
Kapolres menegaskan keberhasilan pengungkapan kasus ini menunjukkan komitmen Polres Sragen dalam melindungi anak-anak dari tindak kekerasan dan kejahatan.
(Joko S)
KALI DIBACA