BREBES, WARTAGLIBAL.id --
Pelatihan Pemuda Siaga Bencana Tingkat Kabupaten Brebes Tahun 2025 telah sukses digelar pada hari Kamis, 24 Juli 2025. Pelatihan ini diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri dari siswa SMA, SMK, dan MAN se-Kabupaten Brebes.
Lilik Meidiawati, S.E, Jabatan Analis Kebijakan Ahli Muda Dindikpora Kabupaten Brebes, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemuda dalam penanggulangan bencana. "Kita harapkan mereka bisa menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam pelatihan ini di masyarakat dan sekolahnya ketika terjadi bencana," ujarnya.
Ketua Panitia Pelatihan Pemuda Siaga Bencana Tingkat Kabupaten Brebes Tahun 2025, Aka Darma Wangsa, berharap agar para peserta dapat menjadi pelopor kesiapsiagaan di wilayah masing-masing dan membentuk jaringan Pemuda Siaga Bencana yang tangguh dan siap menghadapi bencana.
Peserta dan Lokasi Simulasi di kolam Renang Tirta kencana Brebes, dan Area Gor Sasana krida Adi karsa Brebes. Peserta pelatihan ini berasal dari wilayah Kabupaten Brebes yang rawan bencana banjir, seperti Pantura dan sekitarnya.
Peserta berasal dari SMK dan SMA di wilayah Bulakamba, Wanasari, Tanjung, Losari, dan sekitarnya.
Pelatih dan Narasumber
Pelatihan ini melibatkan tim SAR dan PMI sebagai pelatih dan narasumber. Mereka membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dasar kebencanaan, seperti penanganan korban bencana, evakuasi, dan pertolongan pertama.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Brebes, Hj. Caridah, M.Pd, mengapresiasi kegiatan pelatihan tanggap bencana di Kabupaten Brebes. Beliau berharap agar para peserta dapat menjadi pelopor kesiapsiagaan di wilayah masing-masing dan membentuk jaringan Pemuda Siaga Bencana yang tangguh dan siap menghadapi bencana.
Dalam pelatihan ini, dilakukan simulasi penanggulangan bencana dengan 3 klaster, yaitu Evakuasi SAR, Klaster Pertolongan Pertama, dan Klaster Posko yang melingkupi distribusi logistik dan assessment.
Simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan para peserta dalam menghadapi bencana.
Menurut Bagus Prasodjo, Koordinator Humas Satgas Penanggulangan Bencana, simulasi ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan para peserta dalam menghadapi bencana.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi bencana, serta dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Brebes, seperti meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana, mengurangi risiko dan dampak bencana, serta membentuk jaringan Pemuda Siaga Bencana yang tangguh dan siap menghadapi bencana.
(Agus Salim)
KALI DIBACA
