Jakarta, WartaGlobal.Id - Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara, Jakarta, Senin, 10 November 2025. Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 123P Tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala serta Wakil Kepala BRIN.
Arif Satria menggantikan Laksana Tri Handoko yang sebelumnya menjabat posisi tersebut. Dalam pelantikan itu, Prabowo juga melantik Amarulla Octavian sebagai Wakil Kepala BRIN. Upacara berlangsung khidmat, dipimpin langsung oleh Presiden yang memandu pengucapan sumpah jabatan Arif Satria.
Dalam sumpahnya, Arif menegaskan kesetiaan kepada Undang-Undang Dasar 1945 serta komitmen untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan penuh integritas. Presiden Prabowo dalam arahannya menekankan pentingnya BRIN sebagai motor penggerak riset nasional yang selaras dengan visi pembangunan jangka panjang pemerintah.
Usai pelantikan, Arif Satria menyampaikan akan segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Rektor IPB sesuai dengan ketentuan yang melarang jabatan ganda di lembaga negara. Ia menegaskan fokus utamanya kini adalah memperkuat kapasitas riset nasional yang mendukung program prioritas Presiden Prabowo, terutama di tiga sektor strategis: pangan, energi, dan air.
“Indonesia memiliki potensi luar biasa di bidang riset dan inovasi. Tantangan kita adalah memastikan hasil riset dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama dalam mewujudkan kemandirian pangan, energi bersih, dan pengelolaan air yang berkelanjutan,” ujar Arif usai pelantikan.
Dikenal sebagai akademisi dengan rekam jejak kuat di bidang pertanian dan kebijakan publik, Arif memiliki hubungan profesional yang cukup lama dengan Presiden Prabowo dalam berbagai forum strategis nasional. Penunjukannya dinilai sebagai langkah memperkuat sinergi antara dunia akademik dan kebijakan negara di bidang riset dan inovasi.
Dengan kepemimpinan baru ini, BRIN diharapkan menjadi institusi yang lebih terarah, adaptif terhadap tantangan global, serta mampu memperkuat posisi Indonesia sebagai negara berbasis pengetahuan.
“Ini amanah besar. Saya akan memastikan BRIN menjadi lembaga yang terbuka, kolaboratif, dan berdampak langsung pada kemajuan bangsa,” tutup Arif Satria.
KALI DIBACA
