GROBOGAN, WARTAGOBAL.id --
Pekerjaan proyek Sungai Glapan yang berlokasi di Desa Glapan Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Jawa Tengah menjadi sorotan publik. Pasalnya, "Mega Proyek" yang menghabiskan Anggaran sebesar Rp246 Milyar di prediksi molor, karena pekerjaan diperkirakan baru mencapai sekitar 85 persen.
Molornya pekerjaan proyek Sungai Glapan menjadi sorotan Lembaga Swadaya Masyarakat, Gerakan Aksi Nyata Indonesia (LSM GANI).
Ketua LSM GANI
Agus Susilo mengatakan, Sebagai kontrol sosial pihaknya akan menyoroti Proyek yang menelan anggaran 246 miliar tersebut. Itu uang rakyat harus kita awasi, sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo saat pidatonya pada bulan yang lalu disampaikan kepada masyarakat Indonesia bahwa masyarakat boleh ikut mengawasi Proyek di Desa yang menggunakan APBD maupun APBN.
"Dalam pidato Presiden Jokowi mengatakan, Pengelolaan keuangan negara wajib mendapatkan pengawasan dari lembaga maupun masyarakat terkait agar terhindar dari penyimpangan. Bukan rahasia umum jika tindak korupsi sudah ada sejak dulu dan tindakan ini merugikan rakyat dan juga negara. Itulah mengapa setiap penggunaan dana negara harus dilakukan pengawasan untuk menghindari kejadian tidak diinginkan," katanya.
"Pengawasan pengelolaan keuangan negara tentu memiliki peran penting untuk mewujudkan tujuan setiap anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran yang dibuat sekali dalam setahun harus dilaksanakan secara konsisten agar tujuan yang diharapkan dapat terwujud demi kemajuan dan perkembangan negara," pungkas Agus saat di konfirmasi di Kantornya di Mranggen Kab Demak pada Jumat. (29/3/24).
Menurut Agus, bila Adhi Karya telah molor dalam pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Sungai Glapan Timur yang berada di wilayah Kabupaten Grobogan, tepatnya di Desa Glapan Kec, Gubug, yang seharusnya Proyek selesai pada April 2024, PT. Adhi Karya bisa dikenakan denda 1/1000 x nilai kontrak x /hari keterlambatan bila itu ada keterlambatan dalam kontrak kerja, jelas Agus.
"Kenapa banjir dijadikan sebagai alasan? kata Agus harusnya kemarin bisa di kebut dan ditambah jam kerja mereka. Kan kemaren kemaraunya panjang seharusnya ya bisa dikebut dengan menambah jam kerja," ungkap Agus.
Molornya penyelesaian pekerjaan tersebut, saat di konfirmasi di kantor PT Adhi Karya yang berada Desa Mintreng Kec, Kebonagung Kab, Demak Jawa Tengah. Tepatnya di Jalan Semarang - Purwodadi.
Febry bagian administrasi (Keuangan) mengatakan, kepada wartawan saat ini proyek sungai glapan timur progresnya baru 85 persen ujar dia.
Disinggung soal jangka waktu pengerjaan proyek yang seharusnya selesai pada April 2024. Dia mengatakan kami sedang mengajukan perpanjangan waktu pekerjaan tersebut.
"Seharusnya pada April 2024 proyek sudah selesai, menurutnya, karena ada kendala banjir maka pengerjaan menjadi lambat dan kami sedang mengajukan perpanjangan.
Sementara salah satu pekerja yang di temui dilokasi proyek warga asal Jawa Timur yang namanya enggan di publikasikan mengatakan, proyek ini tidak bisa selesai dalam waktu satu bulan.
"Kemungkinan besar proyek ini selesai sekitar enam (6) bulan lagi, karena masih terdapat banyak pengerjaan yang belum selesai," ungkapnya. (red*)
KALI DIBACA