SURAKARTA, WARTAGLOBAL.id -- Polresta Surakarta menggelar latihan sistem pengamanan (sispam) di Halaman Stadion Manahan Solo pada Rabu pagi, 14 Agustus 2024, mulai pukul 07.30 WIB. Latihan ini bertujuan untuk mengukur kesiapan personel dan peralatan yang akan digunakan dalam mengamankan Pilkada dan Pilgub serentak 2024 yang dijadwalkan pada September mendatang.
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Iwan Saktiadi, menyampaikan bahwa latihan sispam ini merupakan bagian dari persiapan untuk Pilkada 2024. Kegiatan ini dirancang untuk menilai kemampuan personel dan efektivitas peralatan pengamanan ketika menghadapi potensi eskalasi gangguan Kamtibmas.
“Latihan ini penting untuk mengukur kemampuan personel dalam menghadapi situasi yang mungkin meningkat dan mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa personel kami siap menghadapi berbagai kemungkinan dengan sistem pengamanan yang efektif,” jelas Kombes Iwan.
Dalam latihan tersebut, Polresta Surakarta mensimulasikan berbagai kondisi dan respons yang perlu dilakukan petugas. Kapolresta menambahkan bahwa penanganan gangguan Kamtibmas akan dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), mulai dari metode negosiator, pengerahan kekuatan Polri, hingga penangkapan pelaku kerusuhan.
“Kami akan mengikuti SOP yang ada, dimulai dari upaya negosiasi, pengerahan kekuatan jika diperlukan, hingga penangkapan bagi mereka yang diduga terlibat dalam kerusuhan. Ini untuk mengantisipasi agar kerusuhan tidak meluas dan dapat segera diatasi,” kata Kombes Iwan.
Kombes Iwan juga menyebut bahwa salah satu lokasi yang dianggap rawan gangguan Kamtibmas adalah wilayah Sumber, Banjarsari, Solo, terutama di sekitar rumah Presiden Joko Widodo dan mantan Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.
“Lokasi sekitar rumah Presiden Jokowi memang menjadi salah satu titik rawan. Hal ini sesuai dengan ketentuan Polda mengenai pengamanan tokoh nasional atau daerah,” jelasnya.
Meskipun Polresta Surakarta masih menunggu skema Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari KPU, Kombes Iwan memperkirakan bahwa pengaturan akan serupa dengan yang diterapkan pada Pilpres sebelumnya. “Kami akan segera menyesuaikan jika ada perubahan dan memastikan kesiapan untuk menghadapi situasi yang mungkin terjadi,” tambahnya.
(Joko Susilo)
KALI DIBACA