KLATEN, WARTAGLOBAL.id -- Polres Klaten mengamankan 13 remaja belasan tahun yang terlibat dalam konvoi, pada Minggu malam, 6 Oktober 2024. Para pelajar dari berbagai SMA/SMK di Klaten tersebut tertangkap basah melakukan aksi konvoi yang meresahkan masyarakat. Selain itu, petugas juga menyita sebilah celurit dari para remaja tersebut.
Kapolres Klaten AKBP Warsono mengatakan bahwa aksi konvoi ini terdeteksi oleh Satuan Narkoba yang tengah patroli di depan Polsek Kota Klaten.
"Kami mengamankan 13 remaja yang melakukan konvoi pada 6 Oktober lalu. Mereka berkeliling dan melakukan aksi yang cukup meresahkan," ungkap Kapolres, Selasa (8/10/2024).
Ditemani Kasat Reskrim AKP Yulianus Dica Ariseno Adi, Kapolres menjelaskan bahwa para remaja ini melakukan konvoi untuk menunjukkan jati diri, meski tindakannya sudah mengganggu ketertiban umum. Saat diamankan, ditemukan pula senjata tajam jenis celurit yang dibawa oleh salah satu dari mereka.
"Karena mereka masih di bawah umur, kami tidak menahan mereka, tetapi mengembalikan mereka ke orang tua masing-masing. Mereka dikenakan wajib lapor dua kali seminggu dan akan dilakukan pembinaan," kata Kapolres.
Langkah pembinaan ini dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah desa, sekolah, dan orang tua siswa. Tujuannya adalah untuk mencegah kenakalan remaja dan menciptakan suasana yang lebih aman dan tertib.
Kapolres menjelaskan bahwa pembinaan serupa juga telah dilakukan sebelumnya melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dalam acara "Jumat Curhat" pada pekan lalu.
"Kamis depan, kami juga akan mengadakan pembinaan di tingkat kabupaten untuk menanggulangi kenakalan remaja yang semakin marak," tambahnya.
Menurut Kapolres, aksi konvoi ini banyak dilakukan oleh remaja sebagai bentuk pencarian jati diri dengan cara yang salah. "Mereka ingin terlihat keren, lalu diajak lewat WhatsApp (WA), berkendara konvoi, dan ada yang sengaja menggesekkan motor ke aspal untuk menimbulkan percikan api, yang kemudian direkam dan diviralkan," ujar Kapolres.
Aksi-aksi seperti ini dikhawatirkan bisa memicu tindakan main hakim sendiri dari masyarakat yang merasa terganggu. Polisi kini sedang mendalami apakah para remaja tersebut tergabung dalam kelompok tertentu atau hanya mengikuti ajakan teman.
Polres Klaten berkomitmen untuk terus mengantisipasi dan menanggulangi fenomena kenakalan remaja ini yang belakangan semakin marak di berbagai wilayah, agar tidak menambah keresahan di masyarakat.
(Joko Susilo)
KALI DIBACA