KOTA PEKALONGAN, WARTAGLOBAL.id --
Menjelang bulan suci Ramadan, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menyiapkan tim khusus untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap takjil dan makanan berbuka puasa yang dijual di berbagai titik di Kota Pekalongan. Pengawasan ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kualitas pangan yang dikonsumsi masyarakat selama Ramadan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto melalui Sanitarian Muda setempat, Maysaroh menyatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim yang terdiri dari tim higiene sanitasi Dinkes, tim kesehatan lingkungan (kesling) dari seluruh Puskesmas di Kota Pekalongan, serta tim dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).
Pengawasan dilakukan dengan cara membeli sampel makanan yang dicurigai mengandung bahan kimia berbahaya, seperti formalin, boraks, dan pewarna tekstil merah maupun kuning.
“Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap bahan pangan yang sering kali terindikasi menggunakan bahan berbahaya, seperti mie basah yang beberapa kali masih ditemukan mengandung formalin. Selain itu, boraks juga kerap ditemukan pada kerupuk gendar, lontong, dan tahu. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan tahun-tahun sebelumnya, lontong dan tahu di Kota Pekalongan sudah tidak lagi mengandung boraks,” jelasnya.
Untuk pewarna tekstil dijelaskan Maysaroh biasanya ditemukan pada makanan dengan warna mencolok, sehingga tim akan fokus pada sampel makanan dengan karakteristik tersebut. Pengawasan ini akan berlangsung mulai Senin hingga Jumat, 3-7 Maret 2025, dengan menyasar para pedagang takjil di seluruh Kota Pekalongan.
Ia mengatakan bahwa hasil pemeriksaan dapat diketahui langsung di tempat. Jika makanan yang diperiksa terbukti aman dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya, Dinas Kesehatan akan memberikan stiker khusus kepada penjual sebagai bukti bahwa makanan tersebut layak dikonsumsi.
"Masyarakat yang membeli takjil diharapkan memperhatikan keberadaan stiker Dinas Kesehatan di meja atau gerobak penjual. Jika terdapat stiker tersebut, artinya makanan telah diuji dan dinyatakan aman,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dalam memilih makanan berbuka puasa dan selalu memastikan keamanan pangan demi kesehatan bersama.
(ARIYANTO)
KALI DIBACA