Atasi Banjir, Pemkot Semarang Tambah Pompa 1.000 Liter Per Detik - Warta Global Jateng

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Iklan Ucapan

More News

logoblog

Atasi Banjir, Pemkot Semarang Tambah Pompa 1.000 Liter Per Detik

Wednesday, 5 November 2025
Wali Kota Semarang, Agustina dan jajaran saat meninjau rumah pompa, Selasa (4/11/2025). (Foto: Pemkot Semarang)

SEMARANG, WARTAGLOBAL.id --
Guna mengatasi banjir di Kecamatan Genuk dan Semarang Utara, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus mengupayakan berbagai langkah komprehensif. Salah satunya dengan menambah pompa berkapasitas 1.000 liter per detik guna mempercepat penyusutan genangan dan mencegah meluasnya dampak banjir.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengungkapkan, pihaknya tidak bergantung sepenuhnya pada pompa pinjaman dari daerah lain. Namun, dalam situasi tertentu, dukungan dari kabupaten tetangga seperti Kudus, Jepara, dan Pekalongan menjadi bentuk sinergi antarwilayah saat menghadapi kondisi darurat.

TERIMA BANTUAN POMPA

“Kami memang menerima bantuan pompa dari daerah lain untuk mempercepat penanganan di titik tertentu, tapi Semarang tetap memiliki pompa sendiri. Tambahan pompa ini hanya untuk memperkuat antisipasi, apalagi menghadapi kondisi air laut pasang saat bulan purnama,” kata Agustina, Selasa (4/11/2025).

Agustina menambahkan, pihaknya terus memantau situasi di lapangan dan menyiapkan langkah lanjutan agar genangan air dapat segera teratasi. “Kalau sampai hari ini, kondisi masih aman," tegasnya.

"Tapi kita berusaha mengantisipasi. Dalam satu atau dua hari ke depan diharapkan ada tambahan pompa lagi dengan kapasitas 1.000 liter per detik,” ujarnya.

Hingga saat ini, kata dia, jumlah warga terdampak banjir yang sebelumnya mencapai 32.000 jiwa, sudah berkurang menjadi sekitar 28.000 jiwa. Meski kondisi air berangsur surut, Wali Kota menegaskan, fokus utama Pemkot adalah memastikan aktivitas ekonomi masyarakat bisa segera pulih. 

AKTIVITAS WARGA LUMPUH

“Dampak paling berat dari banjir ini adalah lumpuhnya aktivitas ekonomi warga. Banyak masyarakat kita yang bergantung pada penghasilan harian, sehingga saat banjir mereka tidak bisa bekerja,” katanya. 

Pemkot Semarang bersama Polda dan Koramil setempat telah membangun dapur umum di beberapa titik untuk membantu warga yang kesulitan mendapatkan makanan. Selain itu, telah dibuka posko terpadu yang meliputi posko kesehatan, posko logistik, dan posko penanganan lalu lintas. 

Agustina menjelaskan, tim gabungan bekerja keras di lapangan untuk mengatur arus lalu lintas, terutama di kawasan yang tergenang maupun di lokasi perbaikan jalan. Rekayasa lalu lintas dilakukan secara situasional agar mobilitas masyarakat tetap terjaga.

KERUGIAN RATUSAN MILIAR

Terkait dengan kerugian ekonomi, Pemkot Semarang mencatat estimasi potensi kerugian mencapai ratusan miliar rupiah dalam kurun waktu hampir sepuluh hari. Kerugian tersebut disebabkan oleh terganggunya distribusi barang, penutupan sekolah, serta kerusakan infrastruktur seperti jalan dan drainase. 

“Banyak truk pengirim barang yang seharusnya tiba hari Senin terpaksa tertunda, sekolah juga banyak yang tutup. Ini kerugian besar karena berdampak pada ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia,” ujar Wali Kota.

Dengan langkah cepat dan koordinasi lintas instansi ini, jelas dia, Pemerintah Kota Semarang berkomitmen menjaga keselamatan warga. Ia berharap upaya ini dapat mempercepat pemulihan aktivitas ekonomi pascabanjir. (Hans)

KALI DIBACA