Kapolres Wonogiri, AKBP Wahyu Sulustyo, S.H., S.I.K., M.P.M bersama Dandim 0728/Wonogiri Letkol Inf Edy Ristriyono dan Wakil Bupati Imron Rizkyarno meninjau peralatan Siaga Bencana Hadapi Musim Hujan 2025, Rabu (6/11/25)WONOGIRI, WARTAGLOBAL.id --
Di bawah terik matahari pagi yang menyengat, ratusan personel dari berbagai unsur tampak berbaris rapi di halaman Mapolres Wonogiri, Rabu (5/11/2025). Meski cuaca panas, semangat mereka tak luntur sedikit pun.
Aparat Polri, TNI, BPBD, Satpol PP, relawan, dan sejumlah instansi pemerintah berkumpul dalam Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025, menandai kesiapan Kabupaten Wonogiri menghadapi potensi bencana alam selama musim penghujan.
Apel dipimpin langsung oleh Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo, S.H., S.I.K., M.P.M., dan dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), termasuk Dandim 0728/Wonogiri Letkol Inf Edi Ristriyono, Wakil Bupati Imron Rizkyarno, serta Kepala BPBD Wonogiri Fuad Wahyu Pratama.
Dalam sambutannya, Kapolres menekankan bahwa apel ini bukan sekadar seremonial rutin, melainkan ajang memastikan kesiapan seluruh unsur dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang berpotensi melanda wilayah Wonogiri.
“Penanggulangan bencana bukan tanggung jawab satu instansi. Ini kerja bersama yang menuntut koordinasi, kesiapsiagaan, dan sinergi semua pihak,” tegas Kapolres.
Selain kesiapan teknis, Kapolres juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam upaya pencegahan. Ia mengingatkan bahwa mitigasi bencana dimulai dari hal kecil—yakni kesadaran warga terhadap lingkungan dan kesiapan menghadapi situasi darurat.
“Kita harus lebih banyak turun ke masyarakat, memberi edukasi agar mereka tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang. Kesiapan kecil bisa menyelamatkan banyak nyawa,” ujarnya.
Dalam arahannya, Kapolres menyampaikan lima poin utama yang menjadi pedoman seluruh peserta apel:
1. Perkuat kolaborasi lintas instansi dalam setiap upaya mitigasi dan penanganan darurat.
2. Dekati masyarakat secara humanis, dorong partisipasi aktif dalam penanggulangan bencana.
3. Kenali medan dan potensi risiko di setiap wilayah rawan bencana.
4. Patuhi prosedur standar operasional (SOP) agar tindakan di lapangan terarah dan aman.
5. Tingkatkan koordinasi cepat dan pelaporan, supaya langkah penyelamatan bisa dilakukan tanpa hambatan.
Kapolres Wahyu juga memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada para petugas lapangan, relawan, dan seluruh unsur yang selama ini sigap turun tangan ketika bencana melanda.
“Semangat dan pengabdian kalian adalah kekuatan utama Wonogiri. Tanpa kalian, penanganan bencana tidak akan seefektif ini,” tuturnya dengan bangga.
Apel siaga tersebut menjadi simbol kuatnya solidaritas dan kebersamaan antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat. Dengan kesiapan personel, peralatan, dan koordinasi yang matang, Wonogiri dinilai siap menghadapi tantangan alam di musim penghujan tahun ini.
Seruan “Bersama, kita siap tangguh menghadapi bencana!” menggema di halaman Mapolres, menggambarkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Wonogiri. (Joko S)
KALI DIBACA
