Mahasiswa UNNES Tanamkan Apresiasi Budaya Lewat Pembelajaran Seni Tari dan Wayang di SMK Negeri 1 Semarang - Warta Global Jateng

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Iklan Ucapan

More News

logoblog

Mahasiswa UNNES Tanamkan Apresiasi Budaya Lewat Pembelajaran Seni Tari dan Wayang di SMK Negeri 1 Semarang

Monday, 3 November 2025
Mahasiswa UNNES, Tsiltsi dan Alfonza, memperagakan teknik tata rias perwayangan kepada siswa SMKN 1 Semarang, baru baru ini.

SEMARANG, WARTAGLOBAL.id --
Kreativitas dan pelestarian budaya menjadi fokus utama dalam pelaksanaan Program Latihan Kependidikan (Lantip) 5 Universitas Negeri Semarang (UNNES) tahun 2025. Salah satu peserta yang berperan aktif adalah Tsiltsi Afifah Febrianti, mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNNES semester 7. Bersama rekannya, Alfonza Araneki Valentine Hanadayinta, Tsiltsi melaksanakan kegiatan Lantip di SMK Negeri 1 Semarang selama 45 hari, terhitung mulai 11 Juli 2025 hingga 3 September 2025.

Dalam program ini, mereka mengampu mata pelajaran Seni Budaya dengan fokus utama pada materi Koreografi Tari, Analisis Kritik Tari, dan Pengetahuan Wayang. Melalui pendekatan eksploratif, siswa diajak untuk memahami elemen-elemen dasar tari seperti ruang, waktu, dan tenaga, kemudian menggabungkannya menjadi karya koreografi sederhana.

Setiap kelompok diberikan kebebasan untuk mengekspresikan ide mereka, baik melalui tema tradisional maupun modern. Hal ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam seni tari.

Selain itu, Tsiltsi dan Alfonza juga memberikan materi Analisis Kritik Tari, yang mengajarkan siswa untuk menilai dan mengapresiasi sebuah karya tari dari aspek bentuk, isi, dan makna. Kegiatan ini melatih kemampuan berpikir kritis serta menumbuhkan rasa menghargai terhadap proses kreatif orang lain. Dengan demikian, siswa tidak hanya dapat menciptakan karya seni, tetapi juga memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Pengetahuan Wayang juga menjadi bagian penting dalam program ini, di mana Tsiltsi dan Alfonza menampilkan demonstrasi tata rias perwayangan secara langsung di depan kelas. Para siswa pun dilibatkan secara aktif untuk mencoba praktik merias wajah tokoh pewayangan. Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan siswa pada kekayaan budaya Nusantara, tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan seni dan memahami nilai-nilai simbolik dalam wayang.

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES), Tsiltsi dan Alfonza, berfoto bersama guru pamong dan dosen pembimbing lapangan saat pelaksanaan Program Lantip di SMKN 1 Semarang.

Kegiatan Lantip 5 ini bukan hanya menjadi ajang praktik mengajar, tetapi juga wujud nyata kontribusi mahasiswa UNNES dalam memperkenalkan nilai-nilai budaya dan kesenian di lingkungan pendidikan vokasi. Melalui pembelajaran yang inspiratif, menyenangkan, dan bermakna, Tsiltsi dan Alfonza berhasil menanamkan apresiasi budaya pada siswa SMK Negeri 1 Semarang. 

Program ini juga menunjukkan bahwa seni dan budaya dapat menjadi sarana efektif untuk mengembangkan kreativitas, kritis, dan karakter siswa.

Program ini sejalan dengan semangat “Conserve” yang diusung oleh Universitas Negeri Semarang, yakni komitmen untuk melestarikan nilai budaya, lingkungan, dan pendidikan. Tsiltsi berharap pengalaman ini dapat menjadi bekal berharga dalam kariernya sebagai calon pendidik seni yang berkompeten, berkarakter, dan berbudaya. Dengan demikian, ia dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat dan generasi muda.

Melalui kegiatan ini, Tsiltsi dan Alfonza juga mendapatkan bimbingan dan arahan dari guru pamong dan dosen pembimbing lapangan, yang membantu mereka meningkatkan profesionalisme mengajar.

Dengan pengalaman ini, mereka diharapkan dapat menjadi pendidik yang lebih siap dan mampu mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan kesenian dalam pembelajaran di sekolah. (Agus)

KALI DIBACA