Petugas Satlantas Polres Sragen sedang melakukan Gelar Operasi Zebra 2025 dengan Prioritaskan Edukasi dan Disiplin Lalu Lintas, Senin (17/11/25)SRAGEN, WARTAGLOBAL.id --
Sebelum resmi dimulai hari ini, jajaran Polres Sragen terlebih dahulu menggelar Lat Pra Ops di Hall Sibara pada Kamis (13/11). Kegiatan yang dihadiri Kapolres, Wakapolres, para Kabag, Kasat, Kasi, hingga seluruh personel yang terlibat tersebut menjadi ajang penyelarasan strategi sekaligus penguatan komitmen menghadapi Operasi Zebra 2025.
Dalam kesempatan itu, Kapolres menegaskan bahwa operasi ini bukan sekadar agenda tahunan, melainkan langkah penting untuk mewujudkan Kamseltibcarlantas yang berkesinambungan di Kabupaten Sragen.
AKBP Dewiana mengingatkan seluruh anggota agar bekerja secara profesional dan mematuhi SOP yang berlaku. Ia menekankan perlunya menampilkan sosok polisi yang humanis, tidak memicu keresahan, dan selalu sadar kamera dalam setiap aktivitas. Menurutnya, kedisiplinan dan tanggung jawab personel adalah kunci keberhasilan operasi yang berorientasi pada pelayanan masyarakat.
“Setiap tindakan harus sesuai dengan SOP dan dilakukan secara profesional. Saya tekankan kepada seluruh personel agar selalu menampilkan sosok Polisi yang humanis, tidak menimbulkan keresahan, serta sadar kamera. Bekerjalah dengan benar, karena selama kita sesuai aturan, kita tidak perlu takut,” kata AKBP Dewiana.
Operasi Zebra 2025 sendiri mulai dilaksanakan hari ini, Senin (17/11/25), dan berlangsung selama dua pekan hingga 30 November mendatang. Operasi yang digelar serentak di seluruh wilayah Indonesia ini bertujuan menekan angka pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru.
Kasat Lantas Polres Sragen, Iptu Kukuh Tirto Satria Leksono, menyampaikan bahwa operasi kali ini menitikberatkan pada berbagai langkah, mulai dari deteksi dini, edukasi, hingga sosialisasi mengenai pentingnya tertib berlalu lintas.
"Selain pendekatan persuasif, penegakan hukum juga tetap dilakukan baik melalui sistem elektronik maupun metode manual di lapangan." Ujarnya.
Untuk memperkuat pengawasan, Satlantas memanfaatkan teknologi seperti Weight in Motion (WIM) dan perangkat timbangan portabel di titik-titik rawan pelanggaran. Kehadiran teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan akurasi pemantauan dan memperkecil potensi manipulasi data di lapangan.
Iptu Kukuh menegaskan bahwa keberhasilan Operasi Zebra bukan diukur dari banyaknya jumlah tilang, melainkan dari turunnya angka pelanggaran, menurunnya kecelakaan, serta meningkatnya kepercayaan publik terhadap layanan kepolisian. Pendekatan yang lebih humanis menjadi kunci dalam membangun hubungan positif antara masyarakat dan aparat kepolisian.
Kapolres menambahkan, Operasi Zebra tidak hanya soal penindakan hukum, tetapi juga tentang menghadirkan polisi yang ramah namun tetap tegas. Dengan sikap demikian, polisi diharapkan mampu membangun rasa aman sekaligus menumbuhkan kedisiplinan di tengah masyarakat. (Joko S)
KALI DIBACA
