Agustina Wilujeng: Kunjungan Wisatawan Kota Semarang 2025 Tembus 7,6 Juta, Berpeluang Lampaui Target - Warta Global Jateng

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

More News

logoblog

Agustina Wilujeng: Kunjungan Wisatawan Kota Semarang 2025 Tembus 7,6 Juta, Berpeluang Lampaui Target

Friday, 26 December 2025
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng.

SEMARANG, WARTAGLOBAL.id --
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, mengungkapkan bahwa kunjungan wisatawan ke Kota Semarang sepanjang tahun 2025 menunjukkan tren yang sangat positif. Hingga November 2025, jumlah wisatawan tercatat mencapai 7,6 juta orang, mendekati target tahunan sebesar 7,9 juta wisatawan.

“Hingga November lalu, jumlah wisatawan yang datang ke Kota Semarang sudah mencapai sekitar 7,6 juta. Angka ini sangat dekat dengan target 2025 yang kami tetapkan sebesar 7,9 juta wisatawan,” ujar Agustina, belum lama ini.

Ia menjelaskan, capaian tersebut merupakan akumulasi kunjungan ke berbagai destinasi wisata unggulan, desa wisata, serta beragam daya tarik pariwisata yang tersebar di seluruh wilayah Kota Semarang.

Menurut Agustina, dengan posisi capaian hingga November, target kunjungan wisatawan pada 2025 berpeluang besar terlampaui hingga akhir tahun. “Melihat tren kunjungan yang terus meningkat, kami optimistis target wisatawan 2025 bisa terlampaui,” katanya.

Selain peningkatan jumlah kunjungan, Pemerintah Kota Semarang juga menargetkan pertumbuhan sektor pariwisata sebesar 8,5 persen pada 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Tren positif ini dinilai menjadi indikator kebangkitan pariwisata Kota Semarang pascapandemi dan di tengah tantangan ekonomi global.

Target pertumbuhan pariwisata tahun 2025 kami tetapkan sebesar 8,5 persen dibandingkan 2024. Dengan tren kunjungan sampai November, target tersebut sangat realistis untuk tercapai,” tegasnya.

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Agustina memastikan seluruh pemangku kepentingan pariwisata dilibatkan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan. Koordinasi dilakukan secara intensif, mencakup kesiapan layanan, infrastruktur, hingga mitigasi potensi bencana akibat faktor cuaca dan kepadatan pengunjung.

“Kami mengajak seluruh pelaku pariwisata untuk bersama-sama memastikan wisatawan merasa aman dan nyaman selama libur Nataru, mulai dari kesiapan layanan, infrastruktur, hingga koordinasi lintas pihak untuk mengantisipasi cuaca dan lonjakan pengunjung,” ujarnya.

Untuk mendukung pergerakan wisatawan selama libur akhir tahun, Pemkot Semarang juga mendorong penyelenggaraan berbagai event seni dan budaya di sejumlah destinasi wisata. Kegiatan tersebut digelar di Lawang Sewu, Sam Poo Kong, Semarang Zoo, UPTD Taman Lele, hingga Goa Kreo.

“Kami menyiapkan hiburan dan event seni budaya di beberapa destinasi agar wisatawan memiliki lebih banyak pilihan aktivitas menarik selama libur Nataru,” kata Agustina.

Sejumlah destinasi diperkirakan akan menjadi magnet utama wisatawan, di antaranya Kota Lama, Lawang Sewu, Sam Poo Kong, Semarang Zoo, dan Pantai Marina. Untuk itu, pemantauan langsung dilakukan oleh petugas dinas di titik-titik tersebut.

“Kami lakukan pemantauan langsung di destinasi yang berpotensi padat wisatawan agar aktivitas pariwisata tetap tertib, aman, dan nyaman,” imbuhnya.

Meski demikian, Agustina menegaskan Pemkot Semarang tidak menetapkan target khusus jumlah wisatawan selama periode Nataru. Fokus utama adalah memastikan kualitas layanan dan dampak positif bagi kota serta masyarakat.

“Kami tidak memasang target khusus saat Nataru. Yang terpenting, aktivitas pariwisata berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif,” ujarnya.

Ia menambahkan, jumlah kunjungan wisatawan dan tingkat okupansi hotel akan menjadi indikator utama dalam mengevaluasi kinerja sektor pariwisata selama libur akhir tahun. Data tersebut nantinya akan disinkronkan di tingkat provinsi melalui forum statistik yang melibatkan dinas pariwisata kabupaten/kota se-Jawa Tengah, Disporapar Provinsi Jawa Tengah, BPS, serta stakeholder terkait.

“Sinkronisasi data penting agar angka wisatawan valid dan akurat sebagai dasar perencanaan pariwisata ke depan,” pungkas Agustina.(Hans)

KALI DIBACA