Kapolres Wonogiri Resmi Tutup Operasi Zebra Candi 2025, Ratusan Pelanggar Terekam ETLE - Warta Global Jateng

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Iklan Ucapan

More News

logoblog

Kapolres Wonogiri Resmi Tutup Operasi Zebra Candi 2025, Ratusan Pelanggar Terekam ETLE

Monday, 1 December 2025
Operasi Zebra Candi 2025 di Wonogiri Resmi Ditutup, Petugas Satlantas Polres Wonogiri saat melakukan tugas Operasi Zebra 2025.

WONOGIRI, WARTAGLOBAL.id --
Operasi Zebra Candi 2025 yang digelar selama dua pekan akhirnya ditutup pada Minggu (30/11/2025). Sepanjang pelaksanaannya, kamera ETLE Satlantas Polres Wonogiri mencatat ratusan pelanggaran dan mengirimkan ‘surat cinta’ kepada para pengendara yang terekam melanggar aturan lalu lintas.

Sejak dimulai pada Senin (17/11/25), operasi ini berfokus pada tiga aspek utama: edukasi kepada masyarakat, pengawasan intensif, serta penindakan terhadap pelanggaran yang dianggap berpotensi memicu kecelakaan lalu lintas. Rangkaian kegiatan dilakukan dengan mengedepankan pencegahan demi menekan angka kecelakaan di wilayah Wonogiri.

Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo, S.H., S.I.K., M.P.M., melalui Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, S.H., M.H., menyampaikan bahwa berbagai langkah dilakukan jajaran Satlantas selama operasi berlangsung. Mulai dari sosialisasi ke masyarakat, pengaturan lalu lintas, hingga penegakan hukum berbasis teknologi.

“Penindakan juga dilakukan dengan ETLE. Total ada 543 pelanggaran yang terpantau kamera ETLE,” ujar Anom pada Senin (1/12/2025).

Seluruh pelanggar yang terekam tersebut telah dikirimi surat konfirmasi ETLE, dan sebagian sudah memberikan klarifikasi serta melanjutkan proses sesuai ketentuan yang berlaku.

Selain tilang elektronik, petugas di lapangan juga menindak secara humanis dengan memberikan teguran langsung kepada 1.001 pengendara yang melanggar aturan lalu lintas. Bentuk pelanggaran yang dominan antara lain tidak mengenakan helm SNI, tidak memakai sabuk pengaman, melanggar marka jalan, menerobos lampu APILL, menggunakan ponsel saat mengemudi, hingga kendaraan yang tidak laik jalan.

Anom menambahkan bahwa kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas adalah kunci utama keselamatan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas dan melengkapi kendaraan sebelum berkendara. Keselamatan tetap menjadi prioritas utama,” tutupnya.

(Joko S)

KALI DIBACA