SPPG Guyangan Jepara Bungkam, Publik Makin Curiga Soal Kasus MBG - Warta Global Jateng

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Iklan Ucapan

More News

logoblog

SPPG Guyangan Jepara Bungkam, Publik Makin Curiga Soal Kasus MBG

Monday, 22 December 2025
Dapur SPPG Guyangan Jepara

JEPARA, WARTAGLOBAL.id --
Upaya konfirmasi lanjutan terhadap pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Guyangan 1 Bangsri, Yayasan Al Mawaddah, terkait sejumlah klaim kontroversial dalam pemberitaan sebelumnya, berujung tanpa jawaban. Hingga dua hari setelah dikonfirmasi, Kepala SPPG M. Nor Arif Afendi tidak memberikan tanggapan apa pun, meski persoalan yang disorot menyangkut keselamatan konsumsi siswa dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sikap bungkam tersebut justru memperkuat kegelisahan publik, mengingat klarifikasi yang sebelumnya dimuat di media nasional dinilai bertentangan dengan fakta lapangan, keterangan pihak sekolah, serta pernyataan resmi puskesmas.

Klaim Dibantah Fakta, Hak Jawab Tak Digunakan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kepala SPPG Guyangan 1 Bangsri menyatakan bahwa pihak sekolah tidak membenarkan adanya ayam berdarah dalam menu MBG perdana. Namun klaim ini terbantahkan oleh kesaksian siswa, guru, serta konfirmasi petugas MBG di lokasi sekolah yang menyatakan ayam masih kurang matang dan sebagian nasi mendekati basi akibat tercampur kuah.

Selain itu, klaim pengawasan puskesmas “dua kali sepekan” juga dipatahkan oleh pernyataan tertulis Kepala Puskesmas Bangsri II yang menyebutkan bahwa monitoring operasional baru dimulai pada Selasa, 16 Desember 2025, sehari setelah distribusi perdana MBG dilakukan.

Ketidaksesuaian ini telah dikonfirmasi ulang oleh wartawan, namun hingga berita ini diturunkan, pihak SPPG tidak menggunakan hak jawabnya untuk memberikan klarifikasi lanjutan atau meluruskan perbedaan data tersebut.


Bungkam di Tengah Sorotan Publik.

Dalam prinsip jurnalistik, hak jawab merupakan ruang penting bagi pihak yang diberitakan untuk menyampaikan penjelasan atau bantahan berbasis data. Ketidakhadiran tanggapan dari SPPG Guyangan 1 Bangsri dinilai sebagai sikap yang tidak sejalan dengan semangat transparansi, terlebih program MBG menyangkut anggaran negara dan kesehatan anak-anak.

Pengamat pendidikan dan kesehatan publik menilai, diamnya pengelola justru memperbesar tanda tanya:

Apakah klaim sebelumnya memang tidak memiliki dasar kuat?
Mengapa klarifikasi awal berani disampaikan, namun klarifikasi lanjutan dihindari?
Di mana komitmen akuntabilitas penyelenggara program?.

Keselamatan Anak Tak Bisa Menunggu.

Program MBG bukan sekadar kegiatan administratif atau seremonial. Ia menyentuh langsung hak dasar anak atas makanan aman, layak, dan bergizi. Karena itu, setiap temuan di lapangan wajib ditanggapi secara serius, terbuka, dan bertanggung jawab.

Publik menegaskan, jika pengelola SPPG memilih bungkam di tengah kritik berbasis data dan kesaksian, maka yang dipertaruhkan bukan hanya citra lembaga, tetapi kepercayaan masyarakat terhadap .
Program Makan Bergizi Gratis itu sendiri.

Media Tegak pada Fakta

Media menegaskan tetap membuka ruang hak jawab bagi SPPG Guyangan 1 Bangsri maupun pihak terkait lainnya. Namun hingga berita ini diterbitkan, tidak ada satu pun pernyataan tambahan atau klarifikasi resmi yang disampaikan oleh Kepala SPPG Yayasan Al Mawaddah Guyangan 1.

Fakta ini dicatat sebagai bagian penting dari pemberitaan, demi menjaga akurasi, keseimbangan, dan kepentingan publik.

Karena dalam program yang menyangkut anak-anak, diam bukan pilihan, dan klarifikasi tanpa tanggung jawab bukan solusi. (Petrus)

KALI DIBACA