MALANG, WARTAGLOBAL.id --
Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S., secara resmi memberikan penghargaan kepada 25 individu yang dinilai berkontribusi luar biasa dalam mendukung tugas - tugas Kepolisian. Pada hari Rabu (23/4/2025).
Di antara mereka, satu nama mencuri perhatian karena kiprahnya yang inspiratif, Hendro BL, sosok yang dikenal sebagai jurnalis, seniman, sekaligus pelatih beladiri.
Sebagai pimpinan Sanggar Seni dan Beladiri Cangkrukan Teras Melody atau CTM Dojo MMA.
Hendro BL menerima piagam penghargaan dan reward atas dedikasinya selama empat tahun melatih personel Polres Malang dalam bidang beladiri. Tidak hanya menjadi pelatih, Hendro juga terlibat dalam proses ujian kenaikan pangkat dengan turut menguji materi beladiri personil Polri.
Tidak hanya melatih fisik, ia juga membawa pendekatan khas dalam pembinaan seperti menggabungkan nilai seni, disiplin, dan juga kepekaan sosial.
“Saya selalu tanamkan kepada murid - murid mengenai adab yang harus lebih tinggi dari ilmu. Beladiri bukan hanya tentang kekuatan, tapi tentang tanggung jawab sosial dan juga empati kemanusiaan,” ujarnya penuh semangat kepada awak media WARTA GLOBAL JATIM melalui telepon selular, pada Kamis 24/04/2025
Karya edukasi kreatif untuk membina mental dan juga seni beladiri personil membuahkan hasil, sejumlah anggota Polres Malang binaannya berhasil menyabet sabuk hitam bersertifikat dari Indonesian Jiujitsu Kai (IJUKAI), sebuah pencapaian yang membanggakan, baik untuk institusi Polri maupun dunia beladiri di Indonesia.
Pencapaian positif ini juga berkat pengalaman dan juga jam terbang sisik Hendro BL yang sudah banyak berkecimpung di dunia seni beladiri yang membuat pemegang sabuk hitam DAN 2 ini dipercaya aktif membina generasi muda di sasana CTM Dojo MMA.
Beberapa anak didiknya juga telah menorehkan prestasi membanggakan di berbagai ajang beladiri. Di tengah kesibukannya sebagai jurnalis dan pembina seni musik serta teater anak, Hendro tetap konsisten membagi waktunya untuk mengajar dan menebar semangat melalui beladiri.
“Penghargaan dari Kapolres Malang ini bukan sekadar piagam. Ini motivasi agar saya dan para murid terus berbagi ilmu dengan ikhlas. Ilmu yang diamalkan tidak mengenal usia. Semoga makin banyak anak muda yang tertarik belajar beladiri, bukan hanya untuk bertarung, tapi untuk membentuk karakter dan mental keberanian serta tanggung jawab,” kata Hendro saat di wawancarai awak media.
Hendro menambahkan, bahwa kekuatan sejati tidak hanya diukur dari pukulan atau tendangan, melainkan dari kemampuan menginspirasi, mendidik, dan juga menjadikan ilmu sebagai amal yang tidak kenal batas. Di tangan figur seperti dirinya, seni beladiri menjelma menjadi jembatan karakter, bukan sekadar ajang unjuk kekuatan namun juga pengembangan moralitas dan juga mentalitas dalam membangun Negeri, "pungkasnya.
Hanna
KALI DIBACA