Puncak Musim Hujan Tiba, BMKG Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan - Warta Global Jateng

Mobile Menu

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Iklan Ucapan

More News

logoblog

Puncak Musim Hujan Tiba, BMKG Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

Tuesday, 4 November 2025
Selama dua Minggu Kondisi banjir di Pantura Semarang-Demak, (Istimewa)

JAKARTA, WARTAGLOBAL.id --
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh masyarakat Indonesia, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan dengan sedang hingga deras, seiring dengan masuknya sebagian besar wilayah Indonesia ke puncak musim hujan.

Selain itu, saat terjadi hujan disertai petir dan angin kencang, masyarakat diimbau menghindari berteduh di bawah pohon, baliho, atau bangunan yang rapuh.

Kondisi ini turut didukung dengan dinamika atmosfer yang aktif, sehingga meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

HUJAN INTENSITAS DERAS

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, menjelaskan dalam beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas sedang hingga deras, melanda sebagian besar wilayah Jawa bagian barat dan tengah, meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, serta sebagian wilayah Yogyakarta.

Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian seluruh pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

“Kondisi atmosfer sangat labil dan kaya uap air akibat aktifnya monsun Asia serta suhu muka laut yang hangat,” kata Dwikorita, seperti dirilis bmkg.go.id.

Hujan deras hingga sangat deras, dengan curah hujan 80-150 mm per hari, sudah terjadi di beberapa wilayah.

“Ini adalah sinyal kuat bahwa kita harus meningkatkan kesiapsiagaan,” kata Dwikorita di Jakarta, Sabtu (1/11).

Saat ini, sekitar 43,8% wilayah Indonesia atau 306 Zona Musim (ZOM) telah memasuki musim hujan.

Sementara itu, hujan deras hingga sangat deras (kategori Siaga) diprakirakan terjadi di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, serta Papua, dan dalam beberapa hari ke depan, berpotensi meluas hingga Maluku Utara dan sebagian wilayah Sulawesi.

OPERASI MODIFIKASI CUACA

Sebagai langkah antisipasi dan mitigasi, BMKG bekerja sama dengan BNPB dan unsur terkait, saat ini sedang melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), untuk wilayah sekitar DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, untuk mengurangi intensitas hujan ekstrem di wilayah rawan bencana.

Di Jawa Tengah, operasi dilakukan sejak 25 Oktober 2025 hingga awal November, dengan pelaksanaan dari Posko Semarang dan Solo.

OMC ini telah melaksanakan 41 sorti penerbangan menggunakan dua pesawat Cessna Caravan, dengan hasil efektif menurunkan dan meredistribusi curah hujan di wilayah target.

Sementara untuk wilayah Jawa bagian barat, operasi dilakukan sejak 23 Oktober dan juga masih berlanjut, dengan pelaksanaan dari Posko Jakarta.

Sebanyak 29 sorti penerbangan telah dilakukan dan menunjukkan hasil pengurangan curah hujan di wilayah sasaran secara signifikan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan berdasarkan pemantauan BMKG terhadap suhu muka laut di samudra pasifik, menunjukkan bahwa dalam dua bulan terakhir telah terjadi pendinginan di samudra pasifik, dan melewati ambang batas La Nina, yaitu pada September dengan anomali suhu muka laut di pasifik tengah dan timur sebesar -0.54 dan pada Oktober sebesar -0.61.

Sementara kondisi atmosfer juga menunjukkan adanya penguatan angin timuran. Dua indikasi tersebut menunjukkan terjadinya perkembangan awal La Nina dan respon atmosfer menegaskan bahwa La Nina lemah telah terjadi.

Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan terdampak.

JANGAN BERTEDUH DIBAWAH POHON

Selain itu, saat terjadi hujan disertai petir dan angin kencang, masyarakat diimbau menghindari berteduh di bawah pohon, baliho, atau bangunan yang rapuh, serta tetap menjaga kesehatan dan asupan cairan tubuh karena suhu panas pada siang hari masih dapat terjadi.

BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui aplikasi InfoBMKG.

Aplikasi ini menyediakan informasi prakiraan cuaca yang lebih detail dan berbasis geolokasi serta diperbarui secara rutin termasuk prakiraan cuaca dalam tujuah harian, diiulang tiga harian, hingga tiga jam sebelum cuaca ekstrem di seluruh kecamatan di Indonesia. (Hans)

KALI DIBACA