SRAGEN, WARTAGLOBAL .id -- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79, Dukuh Kembangan, RT 25, Desa Sidodadi, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, menggelar acara yang penuh semangat dan kebersamaan pada hari ini. Acara yang digelar lingkungan dukuh RT 25 ini diisi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan sambutan dari Bapak RT Ngadiyo, yang menyampaikan pentingnya merayakan kemerdekaan dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan. "Kita harus terus menjaga semangat kemerdekaan dan mewariskannya kepada generasi mendatang," ujarnya dalam sambutannya.
Pembacaan doa dan makna kemerdekaan dibawakan dengan khidmat oleh Bapak Hafid. Dalam doanya, beliau mengajak seluruh hadirin untuk merenungkan perjuangan para pahlawan dan berdoa agar negara kita terus maju dan sejahtera.
"Kemerdekaan adalah hasil dari perjuangan keras, dan kita harus menghargainya dengan tindakan positif dan kerja keras," kata Bapak Hafid.
Tokoh masyarakat setempat, Bapak Agus Sugiyanto, juga turut hadir untuk memberikan dukungan dan motivasi kepada masyarakat. Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya gotong royong dan kerjasama dalam membangun desa serta menjaga keharmonisan antar warga.
Acara semakin meriah dengan pembagian doorprize yang diikuti oleh anak-anak, ibu-ibu, dan warga setempat. dan juga ditambah pemotongan tumpeng kreasi dari ibu-ibu. Berbagai lomba tradisional dan modern juga diselenggarakan.
Warga sangat antusias mendapatkan hadiah doorprize yang telah disiapkan oleh panitia, dan suasana semakin meriah dengan sorak-sorai dan tepuk tangan dari warga. Acara ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antara warga.
Dengan semangat kemerdekaan yang tinggi, acara ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan di antara warga Dukuh Kembangan. Semoga kebersamaan dan semangat yang ditunjukkan hari ini dapat terus berlanjut dalam kegiatan sehari-hari masyarakat setempat.
(Joko Susilo)
KALI DIBACA