SRAGEN, WARTAGLOBAL.id --
Kepolisian Resor (Polres) Sragen mengklaim bahwa pelaksanaan pengamanan serta pelayanan arus mudik dan balik Lebaran 2025 berjalan dengan optimal dan lancar. Meski demikian, evaluasi tetap diperlukan di sejumlah titik rawan yang menjadi fokus perhatian pada tahun mendatang.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi dalam keterangan pers, pada Sabtu (12/4/2025).
Ia menegaskan, arus kendaraan yang melintasi wilayah Sragen, baik melalui jalur arteri maupun Tol Trans Jawa ruas Solo-Ngawi, relatif terkendali tanpa kemacetan berarti.
Meskipun tercatat adanya peningkatan jumlah kecelakaan dari 27 kasus pada tahun 2024 menjadi 35 kasus pada 2025, Kapolres menyebut jumlah korban jiwa justru menurun.
“Tahun ini hanya satu orang meninggal dunia, sementara tahun lalu ada dua korban jiwa,” jelasnya.
Salah satu kecelakaan yang menonjol adalah tabrakan beruntun yang melibatkan empat kendaraan di KM 529 Tol Sragen, pada Rabu, 2 April 2025. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, dan kasus diselesaikan melalui mekanisme restorative justice yang difasilitasi oleh Satlantas Polres Sragen.
“Semua pihak yang terlibat dihadirkan dan sepakat berdamai dalam mediasi,” ungkap Kapolres.
Sementara itu, korban luka ringan tahun ini meningkat menjadi 37 orang dibandingkan 33 orang tahun lalu. Tidak ada korban luka berat yang tercatat. Namun, dari sisi kerugian materiil, terdapat lonjakan signifikan dari Rp31,7 juta menjadi Rp88,2 juta, naik sekitar 23 persen. Lonjakan ini turut menjadi catatan untuk evaluasi pengamanan ke depan.
Kapolres juga menyebutkan bahwa penurunan jumlah pemudik secara nasional turut membantu pengelolaan arus lalu lintas.
Berdasarkan data Korlantas Polri, jumlah pemudik tahun ini menurun menjadi sekitar 146,48 juta orang dari 193,6 juta orang pada tahun sebelumnya.
"Penurunan ini cukup membantu dalam mengatur arus kendaraan, terutama di titik-titik rawan macet,” ucapnya.
Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Candi 2025, Polres Sragen tidak hanya fokus pada aspek pengamanan lalu lintas, tetapi juga peningkatan pelayanan publik. Melalui Hotline 110, pemudik dapat mengakses layanan pengaduan serta bantuan darurat.
Salah satu inovasi yang diapresiasi adalah program BBM Mobile, di mana petugas memberikan bantuan bahan bakar gratis kepada pemudik yang kehabisan BBM di jalan.
“Hotline ini kami sosialisasikan melalui berbagai media. Layanan BBM Mobile sudah membantu banyak pemudik melanjutkan perjalanan hingga ke SPBU terdekat,” imbuh Kapolres.
Menutup pernyataannya, Kapolres Sragen menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh pasca mudik untuk meningkatkan kualitas pengamanan dan kepercayaan publik terhadap Polri. Ia juga menyoroti keberhasilan pengamanan tahun ini sebagai hasil sinergi antara Polres Sragen, TNI, serta Pemkab Sragen termasuk Dinas Kesehatan dan Dinas Perhubungan.
(Joko S)
KALI DIBACA